REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah-tengah persiapan penyelenggaraan ajang balapan Formula E di Jakarta, Direktur Keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Yuliantina Wangsawiguna mengundurkan diri dari jabatannya. Kabar mundurnya petinggi PT JakPro itu diduga selain karena alasan kesehatan juga ada beban berat yang dipikul PT Jakpro untuk untuk turut mensukseskan ajang bergengsi itu.
Anggota DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menduga ada faktor berat terkait penyelenggaraan Formula E yang membuat Yuliantina Wangsawiguna mundur dari jabatannya. Pemerintah Provinsi (Pempov) DKI Jakarta dinilai terlalu memaksakan menggelar Formula E di tengah minimnya persiapan.
"Yang mundur kan direktur keuangan dengan alasan kesehatan. Tetapi di luar patut kita duga ada banyak alasan lain terkait kesehatan keuangan Jakpro juga perlu di dalami," ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu saat dihubungi melalui pesan singkat, Ahad (30/1).
Anggara berharap, Yuliantina segera pulih dan dapat beraktivitas seperti sediakala. Ia juga menduga tidak menutup kemungkinan beban berat penyelenggaraan Formula E menimbulkan pergolakan batin di hati petinggi-petinggi Jakpro. Sehingga, mereka memilih untuk mundur atau dengan lapang dada untuk diganti.
"Pertama kami berdoa yang terbaik untuk kesehatan beliau. Semoga bisa kembali pulih dalam waktu dekat," harap Anggara.
Lanjut Anggara, beban berat itu salah satunya, waktu penyelenggaraan Formula E yang sudah mendesak sementara pekerjaan yang harus dipersiapkan masih sangat banyak sekali. Apalagi dana untuk menggeler hajatan balapan itu belum siap, bahkan sponsor pun belum ada. Tentu saja hal ini tugas yang berat sekali bagi penyelenggara, terutama Jakpro.
"Kalau memang bersikeras melanjutkan formula E, paling tidak yakinkan publik semuanya benar-benar siap. Jangan sampai terlalu banyak yang dikorbankan untuk sesuatu yang kita tidak tahu apa manfaat langsungnya bagi masyaraka," tegas Anggara.
Karena itu, Anggara berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan semua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) harus benar-benar memperhatikan ini. Bahkan,kata dia, bila perlu mereka menginap di kantor Jakpro sampai kegiatan Formula E berlangsung nanti.
"Kami dengar Project Director Sportainment JakPro, Muhammad Maulana, juga mengundurkan diri. Dirut Jakpro Dwi Wahyu Daryoto diganti. Kami dari awal sudah yakin bakal banyak persoalan seperti ini dan tentunya akan menggangu persiapan kegiatan tersebut," keluh Anggara.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi B DPRD DKI Gilbert Simanjuntak. Ia menilai, Jakpro menjadi tidak sehat akibat Formula E ini. Karena terlalu berat beban yang dipikulnya, mereka juga tidak suntikan dana yang cukup. Saat ini Jakpro juga dibenani membangun trek Formula E, padahal dananya belum ada.
"Udahlah setop aja Formula E, tunda dulu sampai kemudian keuangan PAD jelas dan segala macam. Ini kan sepertinya ini hal yang ditimbulkan oleh Bung Anies dia kejar tayang sebelum habis masa jabatannya," ungkap politikus PDI Perjuangan tersebut.
Di samping itu, menurut Gilbert, mundurnya Yuliantina dari kursi Direktur Keuangan Jakpro pasti akan berpengaruh ke depannya. Setidaknya kalian harus menyesuaikan dengan gayanya dan juga polanya pikirnya. Meski ada direktur keuangan baru yang menggantikannya, tapi Gilbert meragukan apakah penggantinya mengetahui kondisi keuangan JakPro.
"Memang dia tahu apa saja keuangan Jakpro, bagaimana segala macam? Dia mesti melihat juga anak buahnya jujur apa nggak, ini benar apa nggak. Semua itu butuh waktu buat beradaptasi dengan waktu begitu sempit," tutur Gilbert.
Selain itu, Gilbert juga menyoroti pihak Jakpro yang akan melakukan studi banding harga tiket Formula E (FE) ke Diriyah, Arab Saudi. Ia menilai rencana itu terlalu berlebihan dan terkesan menghabur-hamburkan dana. Terlebih, saat waktu penyelenggaraan yang sempit dan tak jelas kemajuannya.
“Waktu mereka akan tersita untuk berangkat kesana dan menjalani karantina di sini selama 14 hari sesuai ketentuan sekarang. Jadi hanya menghambur-hamburkan uang saja,” papar Gilbert.
Padahal informasi mengenai harga tiket Formula E bisa diperoleh hanya dengan bersurat secara resmi kepada penyelenggara di sana. Sehingga menghabiskan uang hanya untuk studi banding harga tiket ke Arab Saudi, tentu menjadi pertanyaan besar.
“Hal terbaik kalau mau studi banding soal tiket adalah ke Mandalika. Harga tiket di Arab Saudi pasti jauh lebih mahal dari Jakarta untuk kelas tiket yang sama, sehingga tidak ada gunanya ke Arab,” terang Gilbert.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, menegaskan pengunduran diri Yuliantina dari kursi Direktur Keuangan PT Jakpro tidak akan mengganggu kegiatan perusahaan. Menurutnya, pengunduran diri dalam sebuah perusahaan karena alasan tertentu adalah hal yang lumrah.
"Sudah disiapkan penggantinya. Biasa dalam satu organisasi di mana pun ada yang dimutasi ada yang diganti ada yang mundur karena meninggal dan sebagainya, itu hal bissa. Tidak mengganggu kegiatan Jakpro dan lainnya," tegas Riza saat ditemui saat ditemui di kawasan TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan, Ahad (30/1).
Sebelumnya, pengunduran diri Yuliantina sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jakpro yang dilaksanakan tanggal 13 Januari lalu. Disebutnya alasan pengunduran diri guna menjalani perawatan kesehatan yang dijalankan sejak dua bulan lalu. Kemudian mereka mengangkat Leonardus W. Wasono Mihardjo sebagai penggantinya.
"Serta mengangkat dan menetapkan Leonardus W. Wasono Mihardjo sebagai Direktur Keuangan Perseroan menggantikan Yuliantina. RUPSLB juga mengangkat dan menetapkan Sigit Wijatmoko sebagai komisaris menggantikan Yusmada Faizal," tulis Jakpro diikutip dari laman resminya.