REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia balap Formula E (E-Prix) Jakarta dari Jakarta Propertindo dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) melakukan studi banding pergelaran balap mobil listrik tersebut ke Diriyah, Arab Saudi. Tim akan berada di Diriyah sekitar sepekan untuk melihat pelaksanaan Formula E mulai dari persiapan (pre event) hingga pelaksanaan balapannya sendiri.
"Semuanya (panitia) yang berwenang untuk penyelenggaraan, sedang di Diriyah, sedang melihat (Formula E) di sana," kata Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto saat dihubungi di Jakarta, Kamis (27/1/2022).
"Jadi, tim di sana meninjau persiapannya bagaimana dan ketika pelaksanaan, bagaimana panitia menyusun kegiatan, bagaimana supaya kami bisa 'hand on' dengan ini, kemudian penanganan Marshall-nya seperti apa, ada FEO(Formula E Operations) juga," ucap Widi.
Meski melakukan studi banding ke Diriyah yang juga menjadi tuan rumah Formula E, Widi menegaskan, pergelaran Formula E di Jakarta tidak akan sepenuhnya menyalin dari gelaran di Arab Saudi tersebut, tetapi akan disesuaikan dengan keadaan di Indonesia.
Termasuk, lanjut Widi, mengenai tiket pergelaran Formula E di Diriyah juga akan menjadi bahan studi tim panitia di sana.
Namun, dia menjamin harga tiket tidak akan seperti di sana karena perbedaan kondisi perekonomian yang ada. "Tentu tidak akan menyalin seluruhnya, disesuaikan dengan 'local wisdom' (kearifan lokal) Indonesia, seperti apa persiapannya. Saya juga menunggu laporan dari tim yang ke sana. Kemudian disesuaikan dengan keterbatasan yang dimiliki," ucap dia.
Diriyah merupakan kota pertama sebagai pembuka balap mobil Formula E untuk penyelenggaraan 2021-2022. Diriyah akan menggelar balap mobil listrik tersebut, Sabtu (28/1).