Jumat 14 Jan 2022 16:37 WIB

Vaksin Merah Putih Unair Masuk Uji Klinis Fase Satu pada Februari 2022

Uji praklinis fase 1 menggunakan mencit dan fase 2 menggunakan makaka atau monyet.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair), Prof Fedik Abdul Rantam.
Foto: Dok Unair
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair), Prof Fedik Abdul Rantam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair) segera masuk uji klinis tahap satu pada manusia pada Februari 2022. "Kita baru tanggal 5 bulan Februari baru untuk uji klinis fase satu," kata Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Unair, Prof Fedik Abdul Rantam, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (14/1/2022).

Dia mengatakan, uji klinis fase satu melibatkan orang sehat sebanyak 200 orang, lalu uji klinis fase dua melibatkan sekitar 400 orang, dan uji klinis fase tiga melibatkan lebih dari 3.000 orang. Uji klinis kandidat vaksin tersebut rencananya dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo, Kota Surabaya, Jawa Timur. Peserta uji klinis bisa mendaftarkan diri dalam jaringan ke rumah sakit tersebut.

Baca Juga

Unair mengembangkan vaksin Merah Putih untuk Covid-19 dengan menggunakan platform inactivated virus atau berbasis virus yang dilemahkan atau dimatikan. Unair telah menyerahkan bibit vaksin kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk disiapkan bagi pelaksanaan uji klinis vaksin tersebut.

Bibit vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair tersebut telah melalui uji praklinis fase satu dan dua. Uji praklinis fase satu menggunakan hewan mencit dan fase dua menggunakan hewan makaka atau monyet. Setelah berhasil melalui uji klinis fase satu, dua, dan tiga, diharapkan vaksin Merah Putih tersebut dapat memperoleh izin penggunaan darurat (emergency use authorization) atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement