REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo telah meresmikan Pasar Johar Kota Semarang, Rabu (5/1) lalu. Presiden berharap Pasar Johar kembali bangkit seperti di masa jayanya dulu, baik sebagai pusat perekonomian warga maupun sebagai landmark Kota Semarang.
Presiden Jokowi pun meminta agar Pasar Johar dijaga kebersihan dan keamanannya. Jokowi mengatakan, dengan begitu, pasar tidak hanya nyaman untuk jual beli, tapi juga ramai dikunjungi sebagai landmark kota.
"Saya titip jaga kebersihannya, jaga keamanannya, sehingga pasar ini betul-betul jadi pasar yang bersih, rapi, tertata, dan tidak menjadi pasar yang kotor dan berbau," katanya dalam keterangan yang diterima, Jumat (7/1).
Presiden Jokowi tiba di Pasar Johar didampingi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Turun dari mobil, keduanya langsung menyapa warga yang sudah menunggu sejak siang hari. Kemudian mereka meninjau lokasi lapak konveksi, bumbu, dan daging.
Di sisi lain, selama kunjungan, warga dan pedagang antusias dan meminta swafoto bersama Gubernur Jateng. Warga berteriak memanggil nama Ganjar untuk meminta berfoto selfie.
Ganjar yang awalnya hanya diam mendampingi Presiden, tiba-tiba "dikeroyok" warga dan pedagang yang berada di lokasi. Ganjar pun langsung menenangkan warga dengan memenuhi permintaan foto bersama.
Gara-gara melayani permintaan warga yang mengepungnya, Ganjar pun ketinggalan rombongan Presiden. Ia sampai merunduk dan menyelusup, mencari jalan untuk kembali menuju rombongan Presiden Jokowi yang sudah berjalan ke arah lapak kios bumbu.
Antusiasme warga yang ingin bersalaman dengan para pemimpinnya itu membuat petugas Paspampres kerepotan. Petugas pun berulang kali mengingatkan warga agar menjaga jarak dan menaati protokol kesehatan.
Dalam kesempatan itu, Ganjar sekaligus mengingatkan masyarakat agar mengikuti program vaksinasi pemerintah. Dia juga meminta mereka untuk tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan.
"Sudah vaksin to? Sudah vaksin berapa kali? Ayo maskernya dipakai," katanya.
Sebelumnya, revitalisasi Pasar Johar bagian utara dan tengah menelan biaya Rp 146 miliar sedangkan Pasar Johar bagian selatan dibangun dengan biaya Rp 103 miliar. Untuk meningkatkan kapasitas tampung dagang, juga dibangun Pasar Kanjengan dengan biaya Rp 20,3 miliar.