Kamis 06 Jan 2022 11:59 WIB

Perumda Pasar Jaya akan Revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati

Banyak sopir truk dari luar kota yang tak dapat tempat istirahat layak di pasar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pedagang mengangkut bawang ke truk di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang mengangkut bawang ke truk di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perumda Pasar Jaya berencana melakukan revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dalam waktu dekat. "Ini karena memang secara desain kita masih cukup baik, namun ada beberapa fasilitas yang perlu diperkuat karena bangunannya yang sudah berusia 18 tahun," kata Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin di Jakarta, Kamis (6/1).

Karena itu, kata Arief, perbaikannya bersifat parsial dan prioritas. Dia menyebut, perseroan telah melakukan pemeriksaan kondisi Pasar Induk Kramat Jati pada malam hari, dan menyaksikan banyak sopir truk dari luar kota yang tidak mendapatkan tempat istirahat layak. "Artinya tidak ada tempat untuk kebutuhan mereka beristirahat dengan kondisi yang cukup layak, karena hal itulah muncul rencana ini," ujar Arief.

Baca Juga

Masalah lain yang ditemukan di Pasar Induk Kramat Jati, kata Arief, terkait pengelolaan sampah. Dia berharap, nantinya setelah dilakukan perbaikan dengan menyiapkan pengelolaan sampah yang baru, masalah itu bisa terselesaikan. "Kami berpikir dengan kondisi seperti itu nantinya kita akan merapikan posisi yang cukup vital dengan menyiapkan pengelolaan sampah," tutur Arief.

Dia mengatakan, rencana revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati dilakukan untuk kepentingan bersama. Pihaknya juga ingin menjadikan pasar yang membuat pedagang sejahtera dan semakin banyak didatangi pembeli. Arief juga berjanji proses revitalisasi tak akan mengganggu dan memindahkan para pedagang yang berjualan karena perbaikannyaditargetkan selama satu tahun.

"Pedagang pun tetap bisa berjualan dan tidak terkena dampak, karena kalau dipindahkan pastinya jadi pekerjaan besar lagi. Makanya tidak dipindahkan ke tempat penampuan, apalagi untuk mengatasi masalah itu tak gampang," ujar Arief. Hanya saja, ia belum merinci detail terkait rencana itu, termasuk penganggarannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement