Jumat 31 Dec 2021 17:35 WIB

Kapolda: Kebakaran RSUP Kariadi Semarang Dipicu Korsleting

Terdapat bekas terbakar salah satu setop kontak di ruang tersebut. 

Rep: Antara, Bowo Pribadi/ Red: Ratna Puspita
Suasana gedung instalasi Kasuari pascakebakaran di RSUP dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/12/2021) malam. Sebanyak 50 pasien berhasil dievakuasi dan api berhasil dipadamkan seusai 16 mobil pemadam kebakaran dan empat mobil meriam air kepolisian dikerahkan
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Suasana gedung instalasi Kasuari pascakebakaran di RSUP dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/12/2021) malam. Sebanyak 50 pasien berhasil dievakuasi dan api berhasil dipadamkan seusai 16 mobil pemadam kebakaran dan empat mobil meriam air kepolisian dikerahkan

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menyebutkan, hubungan arus pendek listrik atau korsleting menjadi pemicu kebakaran di Ruang Magnetic Resonance Imaging (MRI) Instalasi Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang, Kamis (30/12) malam. Hal tersebut berdasarkan hasil olah tempat kejadian peristiwa oleh Pusat Laboratorium Forensik Polda Jateng.

"Hasil resmi dari laboratorium forensik, terdapat kegagalan kelistrikan saat alat MRI dioperasikan," katanya saat rilis akhir tahun di Semarang, Jumat (31/12).

Baca Juga

Sesaat sebelum terjadi kebakaran, menurut dia, alat MRI tersebut sedang digunakan untuk pemeriksaan seorang pasien. Hubungan arus pendek listrik sendiri, kata dia, dari hasil pemeriksaan terjadi pada setop kontak di area tersebut.

Hasil pemeriksaan oleh ahli forensik ini selanjutnya akan diperkuat dengan keterangan saksi yang sudah dimintai keterangan oleh kepolisian.

Sementara itu, Kepala Bidang Pusat Laboratorium Forensik Polda Jateng Kombes Slamet Iswanto menambahkan, terdapat bekas terbakar salah satu setop kontak di ruang tersebut. Terlebih, menurut dia, dinding ruang MRI tersebut dirancang dari bahan baku yang bertujuan menyerap suara akibat bunyi mesin yang bising.

"Saat alat dioperasikan terdengar suara gemericik disertai dengan asap," katanya.

Sejumlah bukti, seperti abu arang serta sejumlah peralatan yang diduga sebagai penyebab kebakaran, kata Slamet, turut diamankan dalam olah tempat kejadian peristiwa itu.

Ruang Rekam Medis Gedung Kasuari Rumah Sakit (RS) Dokter Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Kamis malam, terbakar. Titik awal api berasal dari ruang rekam medis sekitar pukul 19.00 WIB. Belasan mobil pemadam.kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. 

Baca juga:

Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang juga memastikan layanan magnetic resonance imaging (MRI) tetap berjalan setelah kebakaran melanda ruang di instalasi onkologi tersebut, Kamis (30/12) malam. "Untuk layanan MRI, masih ada alat lainnya sehingga pelayanan akan memaksimalkan alat tersebut," kata juru bicara RSUP Dr. Kariadi Semarang Parna di Semarang, Jumat.

Ruang MRI yang terbakar terletak di sebelah Gedung Kasuari yang merupakan gedung pelayanan kanker terpadu yang secara khusus memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap bagi pasien kanker. Pelayanan pasien di Gedung Kasuari untuk sementara dipindahkan ke Paviliun Garuda.

Sebanyak 50 pasien rawat inap dan jalan dari Gedung Kasuari juga telah dipindahkan ke Paviliun Garuda akibat kebakaran semalam. Direktur Utama RS Dr. Kariadi Semarang Farichah Hanum mengatakan, semua sudah mendapat ruangan sebagaimana mestinya. “Kami harus memberikan pelayanan terbaik," katanya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, pada Kamis malam di lokasi kejadian, mengatakan, pasien terpaksa dievakuasi meskipun Gedung Kasuari tidak terdampak langsung kebakaran. Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi kesigapan para petugas RSUP dr. Kariadi, Kota Semarang, dalam menangani dan mengevakuasi sejumlah pasien saat terjadi kebakaran sehingga tidak ada korban jiwa.

"Saya senang semuanya sigap, baik perawat, tenaga kesehatan dan pegawai lain untuk mengevakuasi pasien ke tempat aman. Tim pemadam kebakaran dan tim relawan juga hebat, mereka dengan cepat bisa memadamkan api sehingga kondisi normal kembali. Alhamdulillah semua terkendali," kata Ganjar usai mengecek lokasi kebakaran di RSUP dr. Kariadi, Semarang, Kamis (30/12) malam.

Ganjar juga bertemu dengan sejumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Gedung Kasuari dan menanyakan kondisinya serta memastikan semua terkendali. "Tadi waktu kebakaran di sana ya? Terus 'njenengan' (anda) ikut menyelamatkan pasien?" tanya Ganjar kepada sejumlah perawat.

"Iya pak, saat kejadian kami juga panik, tiba-tiba ada api dan asap di mana-mana, tapi kami tetap berusaha tenang dan membantu mengevakuasi pasien," jawab para perawat.

Baca juga: Gambar Tahun Baru 2022 Ucapan Selamat Happy New Year Paling Romantis

Mendengar jawaban tersebut, Ganjar mengacungi jempol atas aksi para perawat itu dan meminta para perawat yang sudah selesai jam piket agar segera pulang serta menenangkan diri. "Langsung pulang, istirahat ya. 'Njenengan' hebat," kata dia.

Ganjar juga menyempatkan diri naik ke lantai 6 Paviliun Garuda untuk menemui sejumlah pasien yang dievakuasi dari Gedung Kasuari yang terbakar. Di tempat itu, ia menyapa pasien, menghibur, dan menguatkan mental mereka.

"'Njenengan saking mriko' (Anda dari sana), ya sudah sementara di sini dulu. 'Sing sabar, semangat nggih. Wis saiki istirahat, ben ndang mari' (Sabar dan semangat. Sekarang istirahat agar segera sehat kembali)," kata Ganjar pada sejumlah pasien.

photo
Suasana gedung instalasi Kasuari pascakebakaran di RSUP dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/12/2021) malam. Sebanyak 50 pasien berhasil dievakuasi dan api berhasil dipadamkan seusai 16 mobil pemadam kebakaran dan empat mobil meriam air kepolisian dikerahkan. - (ANTARA/Aji Styawan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement