REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei yang dilakukan oleh le Indometer menunjukkan lebih dari 80 persen masyarakat mengaku puas atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan 80,2 persen masyarakat merasa puas, bahkan di antaranya 8,8 persen merasa sangat puas," kata Direktur Eksekutif Indometer Leonard SB di Jakarta, Kamis (30/12).
Sedangkan sebanyak 19,5 masyarakat mengaku tidak puas atas kinerja Presiden Jokowi. Kemudian, 1,4 persen di antaranya menyatakan tidak puas sama sekali.
"Meredanya pandemi Covid-19 serta pengakuan dunia terhadap Indonesia mendorong tingginya tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi," katanya.
Pandemi Covid-19 saat ini semakin mereda. Hal tersebut ditandai dengan rendahnya penambahan kasus harian. Situasinya berbanding terbalik ketika gelombang kedua melanda pada Juli hingga Agustus 2021, dengan kasus harian melonjak hingga lebih dari 50 ribu per hari.
Demikian pula dengan angka kematian yang naik drastis.Akibatnya, fasilitas kesehatan di Tanah Air nyaris kolaps karena dipenuhi pasien Covid-19. Langkah Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berhasil menekan mobilisasi masyarakat, sehingga penularan virus bisa dikendalikan.
Namun, di sisi lain, ekonomi kembali terpukul dengan pembatasan sosial yang ketat.Kemudian seiring penurunan kasus Covid-19, Pemerintah mulai melonggarkan PPKM dan menggencarkan vaksinasi. Laju vaksinasi yang sebelumnya dianggap lambat mulai bergerak cepat.
Hal itu didukung pula dengan upaya antisipasi yang dilakukan sebelumnya untuk mengamankan pasokan vaksin dari sejumlah negara produsen. Hasilnya, pandemi di Indonesia relatif jauh lebih cepat bisa diatasi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Berbarengan dengan itu, peran Indonesia di tingkat global makin diperhitungkan dengan menjabat Presidensi G-20 sepanjang 2022. Tidak sampai di situ, dunia internasional memercayai Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada 2023.
"Hal itu menjadi indikator bahwa posisi Indonesia semakin strategis, baik di kancah dunia maupun pada tingkat kawasan," ujarnya pula.