Kamis 30 Dec 2021 21:38 WIB

Survei Indometer: Elektabilitas PDIP-Gerindra Unggul di Akhir 2021

Survei Indometer tunjukkan elektabilitas PDIP-Gerindra unggul di akhir tahun 2021.

PDIP (ilustrasi)
PDIP (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Indometer menunjukkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerindra masih tetap unggul di akhir 2021. PDIP masih menjadi parpol dengan elektabilitas tertinggi dengan 16,5 persen.

"PDIP dan Gerindra unggul dalam peta elektabilitas partai politik menuju Pemilu 2024," kata Direktur Eksekutif lIndometer Leonard SB dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (30/12)

Baca Juga

Temuan survei yang dilakukan lembaga survei Indometer menunjukkan PDIP meraih elektabilitas tertinggi sebesar 16,5 persen, disusul Gerindra 13,1 persen.  Secara umum, partai-partai di lingkaran Pemerintah cenderung mendominasi peta elektoral, termasuk PKB dengan elektabilitas 7,8 persen dan Golkar 7,3 persen.

Sedangkan untuk dua partai oposisi saat ini berada di papan tengah, yaitu PKS dengan elektabilitas 6,4 persen dan Demokrat 4,8 persen. Partai-partai lainnya ialah NasDem 4,0 persen, dan PPP 2,6 persen yang juga berada di kubu Pemerintah.

"Selama era Presiden Jokowi, terjadi pemusatan kekuasaan di tubuh negara secara efektif, diikuti dengan kooptasi hampir semua partai politik di barisan Pemerintah," ujar Leonard.

Menurutnya, berbagai kritik dan protes yang dilancarkan oposisi dengan memanfaatkan sentimen di tengah masyarakat dan demonstrasi, tampaknya tidak berhasil menggoyahkan posisi Pemerintah. Hal itu terbukti dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang dinilai kontroversial malah mudah diloloskan oleh parlemen, misalnya UU Cipta Kerja. 

Demikian pula dengan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang selama bertahun-tahun mendapat tantangan luas, namun bisa berjalan dengan mulus. Sementara itu, geliat partai-partai baru mulai muncul dengan kehadiran Partai Ummat dengan raihan elektabilitas 1,7 persen. 

Partai tersebut berpotensi mengancam partai yang sama-sama didirikan oleh Amien Rais, yaitu PAN dengan elektabilitas 1,5 persen. Berikutnya, terdapat Gelora 1,0 persen yang didirikan oleh para mantan kader PKS. Sisanya merupakan partai-partai papan bawah, yaitu Perindo 0,9 persen, Hanura 0,7 persen, PBB 0,5 persen, Berkarya 0,3 persen, PKPI 0,2 persen, dan partai baru Masyumi Reborn 0,1 persen. 

Kemudian untuk Partai Garuda nihil dukungan, sedangkan partai-partai baru lainnya 0,5 persen. Untuk persentase tidak tahu atau tidak jawab berada pada angka 25,0 persen.

Meskipun demikian, kata dia lagi, peta elektoral partai politik masih bisa berubah seiring pembentukan koalisi untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Setidaknya sudah ada arah kemunculan dua poros di kubu Pemerintah, antara PDIP-Gerindra yang berencana mengusung Prabowo-Puan, dan NasDem yang condong mendukung Anies Baswedan," ujar Leonard.

Survei Indometer dilakukan pada 11 hingga 20 Desember 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia yang dipilih secara acak bertingkat. Wawancara dilakukan dengan tatap muka serta menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Margin of error atau batas kesalahan survei sebesar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement