Ahad 26 Dec 2021 17:32 WIB

Republika Serahkan Donasi untuk Anak Yatim Piatu Terdampak Covid-19

Republika serahkan donaso untuk Anak Yatim Piatu Terdampak Covid-19

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Pemimpin Republika Nur Hasan Murtiaji menyalurkan bantuan donasi kepada anak yatim piatu. (foto: ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Pemimpin Republika Nur Hasan Murtiaji menyalurkan bantuan donasi kepada anak yatim piatu. (foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Republika Media Mandiri menginisiasi gerakan kepedulian terhadap anak-anak yatim piatu yang terdampak akibat Covid-19. Puluhan ribu anak-anak di Indonesia diketahui kehilangan orang tua akibat pandemi yang sudah dua tahun melanda dunia ini.

Republika telah membuka kantong donasi pada 30 Agustus hingga 20 November 2021. Total dana yang terkumpul senilai Rp 365.292.500.

Baca Juga

Direktur Operasional Republika, Arys Hilman Nugraha, menyebut dampak pandemi ini kepada anak-anak sangat luar biasa besar, terutama di bidang pendidikan. Pada Maret 2021 lalu, seluruh menteri pendidikan di dunia mengadakan rapat di UNESCO dan didapatkan fakta yang mengejutkan.

"Ada fakta yang sangt menyedihkan. Ada 100jt anak di dunia ini yang kehilangan kesempatan membaca gara-gara pandemi," kata dia dalam kegiatan Republika Peduli Anak Bangsa bagian 2, Ahad (26/12).

Pada 2019, ia menyebut UNESCO merasa optimis situasi untuk anak-anak akan membaik. Jumlah anak-anak yang kesulitan membaca terdata ada 483 juta pada 2018, dan akan berkurang 23 juta pada 2020.

Namun, pada kenyataannya pandemi Covid-19 ini menjungkirbalikkan semangat UNESCO, dimana ada 584 juta anak yang kehilangan kesempatan untuk belajar pada 2020. Pandemi menyapu semua hasil upaya masyarakat dunia, dalam mengurangi buta aksara di kalangan anak-anak.

Lebih lanjut, Arys menyebut dengan kondisi pandemi ini, di banyak negara ada lebih banyak anak-anak yang tidak kembali ke sekolah dan mendapat pendidikan.

"Awalnya anak-anak belajar di rumah, namun karena banyak persoalan dari sisi teknologi dan perangkat, mereka jadinya tidak belajar dan sebagian yang dewasa memilih menikah sehingga sekolah mereka terputus," lanjutnya.

Apa yang dilakukan oleh Republika disebut hanya segelintir dari sekian upaya yang ada, dengan tujuan agar anak-anak bisa tetap mendapat kesempatan untuk belajar. Ia mengingatkan, hal yang dapat membuat masyarakat dari golongan apapun naik secara vertikal adalah dengan modal pendidikan.

Kegiatan pemberian bantuan kali ini merupakan kali kedua, dengan jumlah 160 anak yatim piatu. Sebelumnya, sudah diberikan bantuan bagi 205 anak yatim dari berbagai lokasi di Indonesia.

Terakhir, Arys menyebut pandemi Covid-19 boleh saja mendistrubsi segala aspek kehidupan seluruh manusia. Namun, perbuatan baik tidak boleh berhenti dan mudah-mudahan hal ini bisa membuat kita berbagi senyum dan kebaikan.

"Terima kasih bagi donatur dan penghargaan setinggi-tingginya diberikan bagi bapak/ibu yang telah membantu dan membuat donasi ini sampai ke tangan anak-anak yang berhak," ucapnya.

Tim Donasi Peduli Anak Bangsa dari Republika diketahui mulai melakukan verifikasi data dokumen penerima ketika dana sudah terkumpul. Hal ini guna memenuhi kriteria dari amanah para donatur dari seluruh Indonesia.

Salah satu kriteria yang dimaksud adalah berada berada di jenjang pendidikan dasar hingga menengah dan kehilangan orang tua dikarenakan Covid-19. Penerima juga berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Turut hadir dalam kegiatan, Wakil Pemimpin Redaksi Republika Nur Hasan Murtiaji, mewakili tim di redaksi. Ia mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan sumbangsihnya yang luar biasa.

"Pandemi memberi dampak dari sisi kesehatan dan ekonomi. Namun dalam kondisi keterbatasan itu, teman-teman kita yang ekonominya berlebih, berkenan untuk berbagi dan membantu saudara-saudaranya yang terdampak Covid-19," ujarnya.

Hal ini disebut menunjukkan bukti bahwa masyarakat Indonasia adalah masyarakat yang dermawan. Hal ini sejalan dengan sebuah penelitian yang menyatakan tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia adalah yang tertinggi.

Ia juga menyebut peran Republika dalam kegiatan ini adalah mediator dan fasilitator untuk mengajak masyarakat dalam berbagi.

"Ada kalanya saudara-saudara kita yang dalam kondisi berlebih ketika tidak ada yang mengajak, maka mereka akan diam. Maka, ketika ada yang mengajak, insya Allah masyarakat Indonesia akan bergotong royong, memunculkan kearifan lokal membantu menyelesaikan permasaalahan tetangga, umat dan bangsa," ujarnya.

Terakhir, ujar Hasan, kepada adik-adik yang menerima donasi diharap untuk tidak berputus asa dalam mengharapkan rahmat Allah SWT. Masa depan mereka masih luas dan panjang, untuk terus berprestasi, menyumbangkan tenaga bagi umat dan bangsa.

"Tunjukkan pada orang tua kita bahwa adik-adik adalah adik-adik yang terdepan, berjuang gigih, rajin belajar dan berprestasi. Tentunya untuk mencapai itu, tidak boleh berleha-leha dan menyesali yang sudah terjadi. Harus meraih harapan yang membentang di depan," katanya.

Salah satu penerima donasi adalah Danang Maulana yang tinggal di Bondowoso, Jawa Timur. Siswa SMA kelas 12 ini mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan PT Republika Media Mandiri.

"Semoga amal baik dr para donatur mendapat balasan kebaikan dan diberikan keberkahan oleh Allah SWT," ujarnya.

Penerima lainnya adalah Zahra yang tinggal di Jakarta Selatan. Siswi berusia 13 tahun ini menyampaikan rasa terima kasihnya dan mendoakan agar setiap pihak selalu sehat dan dilimpahi keberkahan.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement