Sabtu 25 Dec 2021 13:04 WIB

Gereja Katedral Jakarta Ajak Umat Rawat Persaudaraan

Gereja Katedral Jakarta mengajak umat Kristiani untuk tetap merawat persaudaraan

Petugas menyiapkan altar menjelang ibadah misa malam Natal di Gereja Katedral, Jakarta, jumat (24/12/2021).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Petugas menyiapkan altar menjelang ibadah misa malam Natal di Gereja Katedral, Jakarta, jumat (24/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gereja Katedral Jakarta mengajak umat Kristiani untuk tetap merawat dan mengembangkan persaudaraan sehingga negara kuat menghadapi tantangan.

"Ajakan bapak Kardinal hendaknya kita semua merawat dan juga mengembangkan persaudaraan ini dengan lebih baik lagi dan erat lagi supaya kita bisa menghadapi apapun demi bangsa dan negara," kata Humas Keuskupan Agung Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, Sabtu (25/12).

Ia mengharapkan pandemi Covid-19 tetap terkendali dan segera berakhir sehingga umat dapat melaksanakan ibadah di gereja lebih khidmat.

"Harapan kami pandemi ini semakin terkendali sehingga nanti makin banyak umat melaksanakan ibadah di gereja," katanya.

Ia menambahkan, pihak Gereja Katedral Jakarta dan Keuskupan Agung Jakarta mengucapkan terima kasih atas segala upaya dari semua umat dan juga seluruh pihak sehingga ibadah Natal bisa dilaksanakan secara luring (offline) meski dengan jumlah yang terbatas.

"Tentu saja mewakili umat yang bisa hadir untuk mengikuti misa, umat tentu saja bersyukur karena sudah bisa datang walaupun juga terbatas," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MDsaat meninjau kesiapan Misa Malam Natal dan Natal 2021 di Katedral, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (24/12) menyatakan perayaan Natal 2021 menjadi momentum kebersatuan umat. Ia menekankan bahwa Natal menjadi momentum hari raya yang membawa pesan damai. Ia ingin agar masyarakat dapat menjadikan Natal sebagai momentum kehidupan Indonesia sebagai Negara yang berbangsa dan bersatu dalam keberagaman.

"Bukan hanya toleransi yang hanya ingin kita bangun, tetapi lebih dari itu akseptasi, penerimaan, bukan hanya memaklumi bahwa orang punya perbedaan tapi bekerja sama demi kemajuan bersama," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement