Kamis 16 Dec 2021 19:52 WIB

Perlunya Digitalisasi untuk Melestarikan Aksara Nusantara

Bahasa dan aksara menunjukan karakter, identitas, dan budaya bangsa

Selebrasi Digitalisasi Aksara Nusantara  yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia. Selasa (14/12)
Foto: istimewa
Selebrasi Digitalisasi Aksara Nusantara yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia. Selasa (14/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dewasa ini keberadaan aksara daerah semakin tergerus oleh aksara latin. Oleh karenanya momentum Digitalisasi dinilai sangat tepat dalam menghadapi perkembangan zaman. "Aksara daerah mulai tersingkir  aksara latin dalam kehidupan sehari hari bermasyarakat. Kita terus berupaya menggunakan aksara daerah dengan perangkat yang ada. Digitalisasi aksara nusantara dipandang perlu dilakukan untuk tetap bisa melestarikan aksara nusantara, " kata Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad.

Pandangan itu disampaikannya di sela Selebrasi Digitalisasi Aksara Nusantara  yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, Selasa (14/12).  Momentum ini menandai kehadiran Aksara Nusantara di perangkat digital, setelah berhasil mengusung pembakuan papan tombol (keyboard) dan font aksara Sunda, Jawa, dan Bali mendapat Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Juga

Slamet Santoso, Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika dalam kesempatannya mengungkapkan Selebrasi ini adalah bentuk penghargaan bagi Pandi dan pegiat aksara nusantara atas upaya melestarikan aksara daerah."Acara ini merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap upaya mengurangi kesenjangan digital, untuk memperluas pengggunaan aksara nusantara di perangkat digital," katanya.

Dalam Selebrasi kali ini, sejumlah Pejabat Daerah turut memberikan dukungan yang dituangkan dalam bentuk video apresiasi, diantaranya adalah Gubernur Bali Wayan Koster, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono, Walikota Bogor Bima Arya, serta Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Acara ini juga dihadiri langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Slamet Santoso, Ketua Pandi, Yudho Giri Sucahyo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Doddy Rahadi, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Endang Aminudin, Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Jazziray Hartoyo, Perwakilan Tokoh Digitalisasi aksara nusantara Richard Mengko.

Ketua Pandi Yudho Giri Sucahyo, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/12) menuturkan bahasa dan aksara menunjukan karakter, identitas, dan budaya bangsa. Oleh karenanya Pandi ingin memberi sinyal hadirnya Negara melalui keberadaan aksara nusantara, dan menggandeng para pegiat aksara dalam upaya "Pandi hanyalah berusaha memberikan kontribusi kecil melalui lokomotif terhadap digitalisasi aksara nusantara, lebih dari itu ada para pegiat aksara nusantara yang tak kenal lelah bekerja mengupayakan pelestarian dan penggunaan aksara nusantara," kata Yudho.

Kegiatan selebrasi ini diharapkan dapat berperan untuk memperluas penggunaan Aksara Nusantara diperangkat digital, menjadi tonggak digitalisasi aksara nusantara, dan sebagai salah satu bentuk pemajuan kebudayaan nusantara secara umum di dunia digital.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement