REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT) saat ini, berperan penting dalam berbagai sektor industri, bisnis, hingga pendidikan. ICT memiliki peran yang sangat besar dalam segi manfaat dan peran yang cukup vital dalam perkembangan dunia pendidikan.
Salah satu manfaat ICT yang dirasakan dalam bidang pendidikan adalah sebagai gudangnya ilmu pengetahuan, mulai dari pembelajaran ataupun sebagai pengayaan kegiatan pembelajaran.
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) memahami hal itu dengan melakukan pelatihan pemanfaatan ICT kepada dosen dan staf STIKES BTH Tasikmalaya. Mengusung tema ‘Pemanfaatan ICT dalam Dunia Pendidikan untuk Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Manajemen, Pengelolaan dan Administrasi Lembaga Pendidikan’.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (6/12) silam, pada pukul 08.00 -12.30 WIB. Narasumber yang dihadirkan ialah Hendri Mahmud Nawawi, Rety Palupi, dan Arina Selawati. Ketiganya merupakan dosen dari Universitas BSI.
“Perguruan tinggi yang unggul dan kompetitif adalah yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dimulai dari manajemen mahasiswa, dosen dan staf, serta para pimpinan selaku pemangku kepentingan. Hal ini bertujuan agar semua aspek yang terlibat dari atas kebawah maupun sebaliknya, saling berhubungan dan terintegrasi dengan baik,” ujar Hendri dalam rilis yang diterima, Senin (13/12).
Membawakan materi pengelolaan media sosial, Rety menjelaskan bahwa optimalisasi media sosial harus difokuskan pada tujuan utama yakni, branding dan marketing. Menurutnya kunci dari kesuksesan pengelolaan media sosial adalah kreativitas dan konsistensi.
“Pemanfaatan media sosial, tentunya membawa pengaruh yang positif sebagai media alternatif dalam menyampaikan informasi. Adanya media sosial pun membuat semua orang jadi lebih melek terhadap literasi digital. Salah satu kreativitas dalam marketing media sosial yang saat ini sedang gencar adalah fenomena Tiktok. Meski sebagian orang berpikir negatif tentang aplikasi ini, namun dari Tiktok banyak trik marketing yang disisipkan lewat kreativitas,” tutur Rety.
Sementara itu, Dichy Nuryadin Zain sebagai dosen STIKES BTH yang menjadi salah satu peserta mengutarakan bahwa, sebagai generasi milenial dituntut untuk selalu mengupgrade ilmu pengetahuan, salah satunya tentang digital marketing.
“Alhamdulillah, pelatihan ini memberikan dampak yang cukup signifikan dalam pemahaman untuk meningkatkan hasil pemasaran dan penjualan dengan optimal. Selain itu, melalui pelatihan tersebut setidaknya kita mampu untuk menciptakan digital branding dengan cost yang lebih efisien dan tentunya mampu menentukan model dasar pelaksanaan online marketing yang dapat dijalankan sesuai dengan kondisi pasar di Indonesia. Terlebih, untuk meningkatkan pemahaman dalam menyusun strategi penggunaan media online, berdasarkan tujuan dan kategori produk. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan berbagai jenis media,” tutupnya.