Ahad 12 Dec 2021 16:35 WIB

Minyak Goreng Mahal, Penjual Gorengan Terpaksa Naikkan Harga

Penjual gorengan di Lampung menyebut harga minyak goreng naik semenjak Oktober

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang gorengan di pinggir jalan (ilustrasi). Harga minyak goreng naik dua kali lipat dari harga semula, sejumlah penjual gorengan terpaksa menaikkan harga jual eceran, karena tidak sanggup menanggung rugi modal. Biasanya harga eceran gorengan Rp 1.000 menjadi Rp 1.250 – Rp 1.500 per buah.
Foto:

Menjelang akhir tahun, harga minyak goreng kemasan di pasar-pasar tradisional Kota Bandar Lampung sudah bergerak naik sejak akhir Oktober dan awal November 2021. Minyak goreng kemasan berbagai merek kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu per liter.

Penjual minyak goreng di Pasar Induk Tamin, Tanjungkarang Barat dan Pasar (tradisional) Pasir Gintung, Tanjungkarang Pusat, minyak goreng mengalami kenaikan sudah dari agennya. Pedagang kebutuhan bahan pokok dapur rumah tangga tersebut menyebutkan, kenaikan dipicu dari harga minyak goreng dunia juga naik.

Menurut Suratmin (56), penjual bahan pokok dapur di Pasar Tamin mengatakan, harga minyak goreng baru naik beberapa hari terakhir. Ia menjual minyak goreng kemasan berbagai merek Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu per liter, sedangkan kemasan dua liter Rp 40 ribu sampai Rp 42 ribu per liter bergantung merek.

 

Meski harga minyak sawit atau CPO (crude palm oil) dunia naik, ia tidak mengetahui alasan minyak goreng lokal naik dua kali lipat, padahal sudah ada pabriknya di Lampung. “Kalau minyak goreng naik dua kali lipat, saya tidak tahu padahal pabriknya ada di sini,” kata Suratmin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement