Ahad 12 Dec 2021 09:53 WIB

Kisah Musik Kampungan Bernama Dangdut dan Oma Irama Yang Tak Terbayangkan

renungan eksistensi Oma Irama dalam musik dangdut

Rhoma Irama.
Foto:

Nah, bercermin dari kisah di atas, terhadap pelajaran hidup betapa dangdut kini telah melangkah sangat jauh. Bahkan blsa disebut langkahnya melebihi musik rock yang dulu dijadikan ‘gimmick’ perseteruannya. Lihat misalnya sampai kini ajang dangdut tetap eksis, malah makin semarak di layar televisi,  bahkan terus saja eksis di berbagai stasiun radio.

Dangdut berevolusi dan terus maju dengan tak lagi sibuk dengan goyang ‘semi porno’ yang sempat muncul dan menggila di awal tahun 2000-an. Dangdut kini kembali mengandalkan kemampuan bernyanyi, bukan lagi kemampuan ala menari cabul dengan cara mengoyang-goyangkan pantat tak karuan. Mendiang Ketua PB NU, KH Hasyim Muzadi, menyebutnya gaya ini  seperti orang kesurupan. Usaha sebagian orang untuk menyekulerkan dangdut sampai kini masih gagal total.

Pada sosok Rhoma Irama itulah dangdut tanpa sadar menjadi tempat bersandarnya. Ini kisah pencapaian yang luar biasa. Dangdut bahkan bisa disebut sebagai musik atau hasil budaya Indonesia. Ini karena mereka terus konsekuen menggunakan bahasa Indonesia, sehingga penggemarnya bukan hanya khusus dari etnis tertentu di Indonesia. Oma dalam dunia musik pun dapat disejarkan dengan Bob Marley yang menemukan genre musik rastra. Oma Irama dengan genre musik dangdutnya.

Apalagi sebuah survei independen 'Asian Globe' mengatakan penggemar terbesar musik Indonesia adalah dangdut dengan sosoknya Rhoma Irama yang tingkat populernya sampai mencapai angka lebih dari 25 juta orang. Sementara penggemar Iwan Fals dengan OI hanya 6 juta. Dan Slank dengan Slankersnya hanya 4 Juta. 

Selamat ulang tahun bang haji. Bravo dangdut,,,! Bravo Rhoma Irama...Bravo Indonesia..!

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement