Sabtu 11 Dec 2021 17:10 WIB

Menkeu: Jokowi Dorong G20 Bantu Vaksinasi Negara Afrika

Menkeu mengatakan Presiden Jokowi dorong G20 bantu vaksinasi negara Afrika.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Foto: istimewa
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan tiga hal utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. 

Pertama, Jokowi, ucap Sri, ingin G20 mendorong mobilisasi ketersediaan vaksin bagi negara-negara yang memiliki persentase vaksinasi rendah seperti di Afrika. "Karena bagaimana pun juga covid-19 ini menjadi pemicu banyak hal, dari sisi kesehatan dan ekonomi dunia," ujar Sri dalam Indonesia Fintech Summit 2021 di Bali, Sabtu (11/12).

Baca Juga

Jokowi, lanjut Sri, mengatakan G20 merupakan 80 persen kekuatan ekonomi dunia dan 70 persen konstribusi dalam perdagangan global, bahkan menjadi produsen vaksin.

"Sebetulnya produksi vaksin cukup untuk 80 persen populasi dunia tapi negara-negara Afrika, (negara) miskin yang vaksinasi masih di bawah 10 persen," kata Sri.

Kedua mengenai perubahan iklim. Menkeu menyatakan perkembangan digitalisasi pun tak lepas dari isu perubahan iklim lantaran menggunakan energi yang cukup besar. Sri mengatakan penguatan transisi ke energi baru terbarukan (EBT) menjadi keharusan dalam menjaga pertumbuhan digitalisasi yang ramah lingkungan. 

"Perubahan iklim menjadi agenda yang sangat penting. Kita dapat menawarkan persoalan ini ke dunia. Presiden sangat bersemangat soal perubahan iklim," ujar Sri.

Ketiga, ungkap Sri, Jokowi juga sangat berharap KTT G20 Bali dapat mengundang tokoh-tokoh teknologi digital dunia. Kata Sri, Jokowi menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan teknologi digital ke depan. Menkeu menyebut akselerasi infrastuktur digital juga menjadi fokus utama Jokowi saat pandemi, selain sektor kesehatan, bantuan sosial, dan UMKM.

"Makanya, pada 2020 hampir semua kementerian dan lembaga dipotong anggarannya, yang naik hanya untuk kesehatan, sosial, UMKM, dan belanja teknologi," ucap Sri.

Sri mengatakan infrastruktur digital merupakan komponen penting dalam pengembangan digitalisasi. Sri menilai infrastruktur digital akan beriringan dengan infrastruktur lain seperti jalan tol hingga pelabuhan guna menciptakan konektivitas yang efisien.

"Kita punya belanja digital untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia, mulai dari satelit, fiber optik, dan BTS sehingga tidak ada desa, sekolah, dan puskesmas yang tidak mendapatkan akses digital," kata Menkeu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement