REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) memperingati hari tersebut bersama elemen pemerintahan kota Depok, kalangan bisnis dan dunia industri, komunitas sekota Depok serta media lokal kota Depok.
Kegiatan bertajuk ’Deklarasi Bersama Kolaborasi Penthahelix Academics, Business, Community, Goverment and Media Menuju Ending AIDS 2030 Kota Depok’ yang diadakan Rabu, 1 Desember 2021 pukul 08.00 hingga 12.00 WIB berlokasi di Aula Teratai Lantai 1 Balaikota Depok, Jl Margonda Raya No 54 Depok.
Acara yang dikemas khusus melalui metode hybrid yaitu secara offline dengan protokol kesehatan ketat yang melibatkan unsur pimpinan pemerintah Depok mulai dari Dinas Kesehatan Depok, Dinas Pendidikan Depok, Dinas Sosial Depok beserta dinas lainnya.
Peringatan ini juga turut dihadiri oleh BNN Depok, LSM Peduli HIV AIDS Depok, pelaku industri Depok serta pimpinan media lokal Depok.
Perayaan hari AIDS sedunia ini pun dilakukan secara daring yang melibatkan undangan camat dan lurah sekota Depok, kepala SMP/SMA/SMK sekota Depok, Pimpinan Puskesmas dan Rumah Sakit sekota Depok, Ketua WPA (Warga Peduli AIDS) Depok, Kader Pendamping ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) Depok dan beberapa komunitas kota Depok secara daring melalui zoom.
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) kota Depok, Khaerudin, yang memimpin deklarasi tersebut menyampaikan, tujuan dari deklarasi ini adalah kemitraan strategis antara akademisi, pihak swasta (bisnis), komunitas (masyarakat), pemerintah dan media, melalui Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD), menjadi sangat penting dan strategis untuk mewujudkan Ending AIDS 2030 di Kota Depok Jawa Barat.
“Salah satu yang tertuang dalam deklarasi adalah melakukan percepatan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS melalui strategi 3 zero (Zero New Infection, Zero AIDS Related Death, Zero Discrimination) dan pendekatan perubahan perilaku pada setiap tahapan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di kota Depok provinsi Jawa Barat,” kata Khearudin, Rabu (1/12).
Dalam acara peringatan hari AIDS sedunia di balaikota Depok, juga dihadiri oleh wakil walikota Depok, Imam Budi Hartono yang menuturkan bahwa HIV/AIDS hingga sekarang ini, belum ditemukan obatnya.
“Oleh karena itu, seluruh masyarakat diimbau agar menjauhi free sex. Hal ini agar tidak terjadi kasus baru yang bisa berakibat terjadinya peningkatan kasus HIV/AIDS, baik di kota Depok ataupun di luar kota Depok,” ungkap Imam, Rabu (1/12).
Kepala Dinas Kesehatan Depok, Mary Lizyawati yang hadir turut hadir dalam acara ini menyampaikan pesan, menurutnya bagi ODHA, dapat melakukan tes CVT HIV di puskesmas terdekat agar terpantau dan apabila hasilnya positif akan diberikan tindakan pendampingan.
Kepala Kampus Universitas BSI kampus Margonda, Taat Kuspriyono yang mewakili rektor Universitas BSI yang hadir dalam peringatan hari AIDS sedunia, melalui wawancara menyampaikan, kegiatan seperti ini sangat besar manfaatnya sebagai media informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait HIV.
“Semoga kedepannya dengan deklarasi yang melibatkan banyak unsur ini, merupakan wujud nyata dalam mengedukasi masyarakat sehingga dapat menekan jumlah angka penderita HIV/AIDS di kota Depok,” tandas Taat, Rabu (1/12).