REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Eka Jusuf Singka mengatakan sebagian korban guguran awan panas Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12) mengalami luka bakar. "Korban dari lapangan terpantau bahwa sebagian adalah luka bakar," kata Eka Jusuf Sinka saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari Jakarta melalui YouTube BNPB, Sabtu malam.
Eka telah menginstruksikan agar Puskesmas yang ada di sekitar lokasi bencana untuk mempersiapkan segala pelayanan kesehatan yang diakibatkan oleh bencana Gunung Semeru. Tim Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) Kemenkes RI dari Surabaya dan DKI Jakarta, Eka mengatakan, sedang dikerahkan memberi bantuan perawatan kepada korban ke Lumajang.
"Sebagian juga sudah ada di Surabaya untuk berkoordinasi dengan Kantor Pusat Krisis dan Dinas Kesehatan Jawa Timur. Mereka membawa logistik sudah bergerak ke Lumajang dari Surabaya dan dari Jakarta," katanya.
Tim Puskris bersama BNPB diberangkatkan ke lokasi kejadian pukul 21.00 WIB melalui jalur darat untuk mengantarkan bantuan logistik. Bantuan berupa tenda 6x12 meter, masker kain, masker medis, masker N95, hand sanitizer.
"Kami membawa bantuan alat medis seperti masker N95, sarung tangan, salep luka bakar, segera digerakkan pada hari ini juga malam ini ke lokasi," katanya.
Seluruh bantuan tersebut diantarkan oleh Tim Puskris untuk memperkuat pelayanan kesehatan di Puskesmas. "Kami juga telah membawa tenda untuk melakukan pelayanan kesehatan darurat di lapangan dan memperkuat pelayanan kesehatan di pengungsian," ujarnya.