Selasa 30 Nov 2021 21:31 WIB

Serunya Pengalaman Berbelanja Produk Maluku Secara Daring

Cara berbelanja produk khas Maluku secara daring ini ada di acara puncak Gernas BBI

Pengunjung melihat produk UMKM saat peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Lapangan Tahapary Polda Maluku, Tantui, Ambon, Provinsi Maluku, Senin (29/11/2021). Kemendikbudristek melalui Gernas BBI #AromaMaluku menghadirkan 26 usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam 16 stan untuk mendukung pemulihan ekonomi UMKM pada masa pandemi COVID-19.
Foto:

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto yang berkesempatan hadir secara luring mendampingi Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek menyampaikan apresiasi pada satuan pendidikan vokasi yang telah berpartisipasi dan berkontribusi pada pelaksanaan puncak acara Gernas BBI #AromaMaluku. 

"Kita lihat hari ini begitu luarbiasa banyak sekali produk yang dihasilkan oleh SMK, kampus vokasi, dan satuan pendidikan lainnya. Inilah bentuk nyata dari penguatan teaching factory sehingga dari vokasi dapat menghadirkan alternatif produk yang diterima oleh masyarakat, contohnya produk Enbal Crispy yang memberi inovasi pangan dikolaborasikan dengan potensi laut, melalui pemanfaatan rumput laut," tutur Wikan. 

Wikan berharap teaching factory ini dapat terus ditingkatkan untuk bisa menginspirasi satuan pendidikan lainnya. “Terlebih lagi di Provinsi Maluku yang merupakan daerah yang memiliki potensi kemaritiman menjadi bidang prioritas, ini penting untuk dikembangkan lebih jauh lagi dalam inovasi-inovasi produk yang juga dalam prosesnya kita dorong untuk diawali dari link and match dengan dunia kerja, baik industri, asosiasi, maupun UMKM,” tutur Wikan.

photo
Puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #AromaMaluku, di Ambon, Maluku, Senin (29/11). - (Dok. BKHM Kemendikbudristek)

Produk lainnya adalah tas hasil kreasi dari merek lokal asli Maluku, Kabeta Craft. Produk kerajinan yang dihasilkan itu mengambil inspirasi dari kekayaan alam dan budaya Maluku, seperti tenun Tanimbar yang dikreasikan menjadi produk akhir berupa tas, dompet, dan pouch.

"Selama ini kami memanfaatkan kolaborasi. Saya bermitra dengan kelompok-kelompok perajin, seperti salah satunya Salsasam untuk menghasilkan produk unggulan ini," ujar pelaku UMKM Kabeta Craft, Berkah Novita. Produk yang memiliki desain otentik ini dibeli oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail. 

Ketiga produk UMKM tersebut hanyalah sebagian kecil dari produk yang dimiliki masyarakat Maluku. Jika penasaran dengan produk lainnya, kunjungi saja laman belanjaciptamaluku.kemdikbud.go.id.

Laman ini menyediakan beragam produk unggulan Maluku, mulai dari kuliner, minyak kayu putih, kain tenun, kreasi tas, dompet, dan lainnya. Dalam laman tersebut, tersaji foto dan keterangan lengkap mengenai produk, serta pasarloka yang menjual produk tersebut.

Gernas BBI #AromaMaluku dibungkus dalam kampanye Budaya Cipta Nusantara yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek untuk mendukung pelaku ekonomi UMKM agar kembali produktif dan terus berkembang dengan terus meningkatkan omzet. Melalui kampanye tersebut diharapkan mampu mengajak lebih banyak lagi masyarakat Indonesia membeli, mengonsumsi, dan menggunakan produk buatan Indonesia, khususnya pelaku UMKM yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengatakan, kolaborasi pendidikan dan dunia usaha dunia industri sangatlah penting. Pihaknya terus berkomitmen untuk terus menguatkan kerja sama ini yang telah diwujudkan melalui Program SMK Pusat Keunggulan, Kampus Merdeka Vokasi, dan Kampus Merdeka. 

 

“Hasil dari kolaborasi ini sangat luar biasa. Melalui platform Kedaireka, kami mencatat total kontribusi industri proyek bersama kampus dan perusahaan sebesar lebih dari Rp 1,1 triliun. Kontribusi ini menguatkan ekosistem riset dalam lingkup pendidikan dan inovasi pelajar,” jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement