Selasa 23 Nov 2021 07:29 WIB

Kenaikan Jumlah Kasus Covid-19 Perlu Diwaspadai

Kabupaten atau kota mengalami jumlah kenaikan kasus aktif beberapa pekan terakhir

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Pemerintah minta masyarakat waspada sebab Kabupaten atau kota mengalami jumlah kenaikan kasus aktif beberapa pekan terakhir
Foto: www.freepik.com.
Pemerintah minta masyarakat waspada sebab Kabupaten atau kota mengalami jumlah kenaikan kasus aktif beberapa pekan terakhir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Evaluasi Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali kembali dilakukan guna memantau kondisi sepekan terakhir, yakni dari 16 sampai 22 November 2021.

Beberapa indikator level asesmen pandemi dinilai sudah mengalami perbaikan seperti pekan sebelumnya. Namun, tetap harus diwaspadai kabupaten atau kota yang mengalami jumlah kenaikan kasus aktif beberapa pekan terakhir.

Baca Juga

Berdasarkan data 21 November 2021, jumlah kasus aktif sebesar 8.126 kasus atau 0,19 persen dari total kasus. Ini jauh lebih baik dibandingkan rata-rata global yang sebesar 7,7 persen atau naik jika dibandingkan pekan lalu 7,4 persen.

Hanya, dibandingkan kondisi puncak pada 24 Juli 2021, persentasenya sudah turun 98,58 persen. Kasus konfirmasi harian rata-rata tujuh hari (7DMA) sebesar 365 kasus, dengan tren penurunan per 21 November sebanyak 314 kasus, atau sudah turun 99,45 persen dari situasi puncak 15 Juli 2021.

Kontribusi dari Jawa-Bali sebanyak 215 kasus (68,47 persen) dan luar Jawa-Bali sebanyak 99 kasus (31,53 persen). Secara nasional, persentase tingkat kesembuhan (Recovery Rate/RR) adalah 96,43 persen, tingkat kematian (case fatality rate/CFR) adalah 3,38 persen, dengan penurunan total kasus aktif sebesar 98,19 persen.

“Angka reproduksi kasus efektif (Rt) Covid-19 Indonesia masih di bawah 1, tetapi mengalami sedikit peningkatan sejak dua pekan terakhir. Peningkatan sedikit atas laju penularan kasus ini akan terus dimonitor dan diwaspadai oleh pemerintah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers virtual Ratas Evaluasi PPKM, Senin (22/11).

Perkembangan kondisi luar Jawa-Bali

Dilihat dari jumlah kasus aktif di luar Jawa-Bali per 21 November 2021, kata dia, sebesar 4.263 kasus atau 52,46 persen dari total kasus aktif nasional atau sudah menurun 98,07 persen dari puncaknya pada 6 Agustus 2021. Kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali per 21 November 2021 berjumlah 99 kasus atau 31,53 persen dari kasus harian nasional yang sebesar 314 kasus, dengan rata-rata tujuh hari sebesar 113 kasus, dan tren penurunan yang konsisten.

Untuk kasus kematian per 21 November 2021 berjumlah tiga kasus dengan total kematian 43.549 kematian (CFR 3,12 persen). Sedangkan, tingkat kesembuhan harian per 21 November 2021 bertambah 112 orang sehingga menjadi total 1.346.460 orang (RR 96,57 persen).

“Tren penurunan kasus konfirmasi harian dan jumlah kasus aktif, terus terjadi secara konsisten di luar Jawa-Bali,” kata Airlangga.

Jumlah kasus yang sembuh (RR), kasus kematian (CFR), dan penurunan jumlah total kasus aktif total di luar Jawa-Bali, yaitu sebagai berikut.

Baca juga : Disney World Menunda Arahan Vaksinasi Covid-19 Biden

Sumatra: RR = 96,20 persen dan CFR = 3,58 persen, penurunan (jumlah total kasus aktif) 98,34 persen. Nusa Tenggara: RR = 97,41 persen dan CFR = 3,17 persen, penurunan 98,26 persen.

Kalimantan: RR = 96,75 persen dan CFR = 3,17 persen, dengan penurunan 99,36 persen. Sulawesi: RR = 97,22 persen dan CFR = 2,64 persen, penurunan 98,98 persen. Kemudian, Maluku dan Papua: RR = 95,90 persen dan CFR = 1,75 persen, penurunan 89,46 persen.

Airlangga menggarisbawahi, terjadi kenaikan kasus konfirmasi dalam satu pekan pada beberapa Provinsi di luar Jawa Bali, yakni Nusa Tenggara Timur naik 77 kasus, Kalimantan Barat naik 43 kasus, Riau naik 16 kasus, Kepulauan Bangka Belitung naik 15 kasus, Sulawesi Tenggara naik 6 kasus.

Mengenai level asesmen per 20 November 2021 dari 27 provinsi di luar Jawa-Bali tercatat seluruh provinsi mempunyai level transmisi komunitas sangat baik, yaitu berada di level 1. Namun, berbeda dari sisi kapasitas respons yang menyebabkan level asesmennya menjadi sebagai berikut.

Dari ke-27 provinsi di luar Jawa-Bali tersebut tidak ada provinsi yang termasuk level 4 dan level 3, kemudian 20 provinsi pada level 2 karena kapasitas respon “Sedang” atau “Terbatas” serta 7 provinsi di level 1 dengan kapasitas respons “Memadai”, yaitu Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Utara, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara. Sementara, untuk capaian vaksinasi, hanya dua provinsi dengan tingkat Vaksinasi Dosis-1 pada Level “Memadai” (>70 persen), yaitu Kepulauan Riau (92,36 persen) dan Kepulauan Bangka Belitung (70,22 persen).

Baca juga : Masih Mau Lanjut, Pak Arteria?

Terdapat pula 11 provinsi di level “Sedang” (50 sampai 70 persen), dan 14 provinsi pada level terbatas. Kalau di Level 2 ada 200 Kabupaten/ Kota; dan di Level 1 meningkat menjadi 184 kabupaten/kota. Untuk itu, pemerintah memutuskan PPKM diperpanjang selama dua pekan ke depan, mulai 23 November sampai 6 Desember 2021.

Kriteria penerapan level PPKM berdasarkan Level Asesmen Situasi Pandemi (Kriteria Tingkat Penularan dan Kapasitas Respon) dan ditambahkan pertimbangan capaian vaksinasi di kabupaten/kota (untuk kabupaten/kota dengan capaian vaksinasi Dosis-1).

Rinciamnya, sebanyak 109 Kabupaten/Kota dengan Penerapan PPKM Level 3, menurun (dari PPKM sebelumnya) 160 Kabupaten/Kota. Sebanyak 200 Kabupaten/Kota dengan Penerapan PPKM Level 2, meningkat dari 175 Kabupaten/Kota. Lalu 77 Kabupaten/Kota dengan Penerapan PPKM Level 1, meningkat dari 51 Kabupaten/Kota.

Menko Airlangga pun menyampaikan, perkembangan kasus di dua wilayah penyelenggara Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas XVI) Papua (Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura), satu pekan setelah penutupan acara per 13 November 2021, masih belum terjadi kenaikan kasus dan berada dalam tren menurun.

Berikutnya, evaluasi 5 kabupaten/kota Penyelenggaraan WSBK Mandalika, juga belum menunjukkan adanya kenaikan kasus baru atau lonjakan kasus di kelima wilayah tersebut. “Saat ini terus dilakukan monitoring perkembangan kasus,” kata dia.

Baca juga : Siap-Siap, Upah Pekerja di Atas 1 Tahun di DKI akan Naik

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement