REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mengaku, siap menjalankan perintah partai terkait karir politiknya ke depan. Hal itu menyusul setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) memberi pilihan untuk mencalonkan Bima Arya menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta atau Jawa Barat, ketika safari politik di Bogor akhir pekan lalu.

Bima Arya mengakui, jika mendapat dua opsi tersebut dari Zulhas. Sebagai kader, dia pun mengaku, siap menjalankan perintah partai.

“Karena yang diminta partai terbaik pasti juga terbaik buat saya, saya siap untuk itu entah di DKI atau Jawa Barat. Kalau di luar itu apabila ada penugasan lain ya sebagai kader harus siap juga,” ujarnya, Selasa (16/11).

Kendati demikian, dia belum meneguhkan pilihan atau keinginannya terhadap dua opsi tersebut. Lantaran, saat ini, Bima Arya masih fokus menuntaskan tugasnya menjadi Wali Kota Bogor.

Kepada Zulhas, Bima melaporkan, rencana penataan kota dan transportasi di Kota Bogor. Hal itu diakuinya, didukung penuh oleh PAN dan bahkan akan dibantu dari jaringan legislatif di DPR RI.

“Enggak ada (lebih ke DKI Jakarta atau Jawa Barat), saya lebih fokus terhadap menuntaskan PR saya, saya akan fokus dan fight untuk membenahi transportasi itu program utama saya. Saya mau beresin angkot, membuat sopir angkot juga tenang dan bangga masih bisa tetap bekerja dan membuat warga Kota Bogor nyaman ketika berpergian di jalan ketika menggunakan bus,” kata Bima Arya.

Dia menambahkan, dalam safari politik yang dilakukan Zulhas di Bogor akhir pekan lalu, Bima Arya mendapat pesan agar terus mengonsolidasikan program-program partai terutama yang konkrit bagi warga. 

“Pak Zul titip untuk mengkonsolidasikan kesiapan-kesiapan dan ia titip untuk terus bekerja konsolidasikan program-program dari PAN ini, sebagai ketua DPP. Ini bukan saja konsolidasikan partai tapi juga ada program yang konkret dan nyata,” tuturnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika