Kamis 23 Oct 2025 10:43 WIB

Capaian Nyata Kemendikdasmen dalam Satu Tahun Perjalanan Hadirkan Pendidikan Bermutu untuk Semua

Kemendikdasmen bertekad melanjutkan langkah menuju pendidikan yang memberdayakan.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti.
Foto: Kemendikdasmen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam satu tahun perjalanan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus mengakselerasi berbagai program prioritas untuk menghadirkan pendidikan bermutu, inklusif, dan berkeadilan bagi seluruh anak Indonesia.

Melalui beragam inisiatif strategis di bidang pemerataan akses, peningkatan mutu pembelajaran, hingga penguatan tata kelola, Kemendikdasmen mencatat sejumlah capaian signifikan yang telah berdampak langsung bagi masyarakat.

Dalam Taklimat Media “Gerak Cepat Pendidikan Bermutu untuk Semua” di Jakarta, Rabu (22/10/2025), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memaparkan capaian dan terobosan kementerian dalam satu tahun terakhir.

“Prinsipnya, satu tahun ini landasan kami untuk bekerja lebih baik lagi, modal kami untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, memperbaiki yang kurang, dan menyempurnakan yang sudah berjalan,” ujar Mendikdasmen.

Salah satu capaian utama Kemendikdasmen adalah Revitalisasi Satuan Pendidikan. Dari anggaran Rp 16,9 triliun yang awalnya untuk 10.440 satuan pendidikan, kini tercapai perjanjian kerja sama dengan 16.140 satuan pendidikan, melampaui target semula.

Sebagian pembangunan bahkan telah rampung 100 persen. Melalui sistem swakelola, program ini juga berhasil menyerap lebih dari 350 ribu tenaga kerja, yang tidak hanya memperkuat sarana belajar tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata di berbagai daerah.

Selain revitalisasi, Kemendikdasmen fokus mendorong digitalisasi pembelajaran. Melalui distribusi Interactive Flat Panel (IFP), pelatihan guru, serta penyediaan materi yang dapat diakses melalui platform Rumah Pendidikan, kementerian membangun ekosistem pembelajaran yang modern dan partisipatif.

Platform Rumah Pendidikan mendapatkan banyak penghargaan karena menjadi terobosan yang memperkuat komunikasi dengan masyarakat, serta membuka ruang partisipasi publik dalam mendukung kebijakan pendidikan.

Kemendikdasmen juga memberikan perhatian terhadap peningkatan kualifikasi dan kesejahteraan guru. Untuk pertama kalinya, diberikan beasiswa bagi 12.500 guru yang belum memiliki kualifikasi D-IV/S-1, masing-masing Rp 3 juta per semester.

Tahun depan, jumlah penerima beasiswa tersebut ditingkatkan menjadi 150 ribu guru. Di sisi lain, Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 dengan target 600 ribu guru telah terpenuhi dan tahun depan menjangkau hingga 808 ribu guru di seluruh Indonesia.

Dari sisi kesejahteraan, Kemendikdasmen juga melakukan pembenahan signifikan dalam mekanisme penyaluran tunjangan sertifikasi guru.

Kini, tunjangan disalurkan langsung ke rekening masing-masing guru, memotong rantai birokrasi agar lebih efisien dan transparan. Tunjangan sertifikasi guru non ASN sebesar Rp 2 juta per bulan, dan guru ASN sebesar gaji pokok.

Selain itu, insentif bagi guru honorer menjadi perhatian. Tahun ini, 300 ribu guru honorer menerima insentif Rp 300 ribu per bulan, yang pada tahun depan akan dinaikkan menjadi Rp 400 ribu per bulan.

Dalam penguatan kompetensi guru dan siswa, Kemendikdasmen telah melatih 14.822 fasilitator pembelajaran mendalam yang akan membimbing 211.844 guru di 65.300 sekolah.

Untuk menjawab kebutuhan pendidikan di era industri 4.0 dan masyarakat 5.0, pembelajaran berbasis teknologi seperti coding dan kecerdasan buatan terus dikembangkan.

Sebanyak 2.915 fasilitator nasional telah melatih 62.898 guru di 53.568 sekolah di seluruh Indonesia agar mampu mengintegrasikan literasi digital, pemrograman, dan etika kecerdasan buatan dalam kegiatan belajar mengajar.

Kemendikdasmen tengah menyiapkan program Wajib Belajar 13 Tahun yang mulai diimplementasikan tahun depan bekerja sama dengan Kementerian Desa. Untuk mendukung program ini Kemendikdasmen menyiapkan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi taman kanak-kanak.

Selain itu, Kemendikdasmen akan menyelenggarakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tingkat SMA pada 3 sampai dengan 9 November 2025 yang akan diikuti 3,5 juta siswa, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus.

Tes ini dirancang inklusif, ramah, dan humanis. “Ini upaya kami meningkatkan semangat belajar di kalangan murid, memetakan mutu pendidikan, meningkatkan prestasi serta upaya menciptakan pendidikan bermutu bagi semua,” ucap Mendikdasmen.

Di bidang kebahasaan, Kemendikdasmen turut memperkuat posisi bahasa Indonesia di kancah global.

Setelah ditetapkan sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO, Mendikdasmen akan hadir pada forum UNESCO bulan November untuk menyampaikan pidato resmi dalam bahasa Indonesia.

Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) juga terus berkembang dan kini telah hadir di 57 negara.

Menutup paparannya, Mendikdasmen menyampaikan apresiasi kepada insan media yang telah menjadi mitra penting dalam penyebaran informasi dan membangun komunikasi publik yang efektif.

“Berkat publikasi teman-teman media, Kemendikdasmen oleh berbagai lembaga dinilai sebagai kementerian yang memiliki komunikasi publik yang sangat baik,” tutup Mendikdasmen.

Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, turut menyampaikan apresiasi atas berbagai capaian Kemendikdasmen selama satu tahun terakhir.

Ia menilai Kemendikdasmen merupakan salah satu kementerian dengan komunikasi dan penyampaian informasi terbaik. “Saya merasa bahwa salah satu kementerian terbaik dalam hal komunikasi adalah Kemendikdasmen,” ucapnya dikutip Rabu (23/10/2025).

Ia juga menyoroti terobosan nyata Kemendikdasmen, salah satunya dalam program revitalisasi satuan pendidikan.

“Pak Menteri berhasil membuktikan dan saya melihat langsung di lapangan betapa senangnya mereka. Metodenya juga diubah, bukan sekadar memberikan revitalisasi, tapi juga memberikan kepercayaan kepada satuan-satuan pendidikan,” pungkas Hetifah.

Satu tahun perjalanan Kemendikdasmen menjadi bukti nyata komitmen untuk memperluas akses, meningkatkan mutu, dan mewujudkan layanan pendidikan yang lebih inklusif.

Dengan fondasi yang telah kuat, Kemendikdasmen bertekad melanjutkan langkah menuju pendidikan yang memberdayakan setiap anak Indonesia untuk tumbuh, belajar, dan berdaya saing di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement