Senin 15 Nov 2021 16:31 WIB

Jokowi Minta Ekstra Waspada Hadapi Natal-Tahun Baru

Jokowi minta monitoring ketat provinsi dengan kenaikan kasus. 

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya ekstra waspada menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 dari Natal dan tahun baru.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya ekstra waspada menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 dari Natal dan tahun baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi periode libur Natal dan tahun baru nanti. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin seusai rapat terbatas evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/11).

“Tadi di ratas Bapak Presiden menyampaikan bahwa memang alhamdulillah kasus sudah menurun, tapi kita harus ekstra waspada, terutama menghadapi Nataru (Natal dan tahun baru). Jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya,” kata Budi saat konferensi pers di Istana.

Baca Juga

Lebih lanjut, menurut Menkes, Presiden juga menekankan agar dilakukan pemonitoran secara ketat terhadap lima provinsi yang menunjukkan adanya kenaikan kasus. Kelima provinsi tersebut berada di Pulau Jawa. Tak hanya itu, Jokowi juga mengarahkan agar dilakukan surveilans di berbagai sekolah yang telah melakukan pendidikan tatap muka.

“Agar kalau ada indikasi, kita bisa melakukan tindakan agar tidak menyebar,” ujar dia menambahkan.

Budi menyebut, pemerintah telah melakukan identifikasi setiap pekannya pada kabupaten kota yang mengalami kenaikan. Pada pekan lalu, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh Kemenkes, terdapat 126 kabupaten kota yang mengalami kenaikan kasus dan beberapa di antaranya bahkan telah mengalami kenaikan selama tiga pekan berturut-turut.

Kenaikan di sejumlah daerah tersebut disebabkan adanya kasus positif di sekolah dan kegiatan takziah. Karena itu, Menkes dan Mendikbud Ristek akan melakukan konsolidasi membahas upaya pencegahan penularan di sekolah-sekolah.

“Saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi. Rencananya mudah-mudahan minggu ini kita sudah bisa selesaikan bagaimana kita bisa tetap melakukan program tatap muka, tapi dengan surveilans yang aktif dan yang lebih proaktif,” ujar dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, Presiden meminta jajarannya untuk mendalami kembali persiapan menjelang periode libur Natal dan tahun baru. “Terkait Nataru bahwa Presiden minta didalami lagi dalam satu minggu ke depan. Nanti dilaporkan kembali ke Bapak Presiden sebelum diumumkan ke masyarakat,” ujar Airlangga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement