REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus Antiteror Polri (Densus 88) melakukan penangkapan terhadap lima orang yang diduga sebagai anggota kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Timur (Jatim), Selasa (9/11). Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, mengatakan, kelima terduga anggota JI wilayah Jatim yang ditangkap tersebut, adalah inisial BA, AS, AN, RH alias AH, dan MA.
Kombes Ahmad mengatakan, penangkapan lima terduga terorisme JI di Jatim itu, adalah lanjutan dari hasil penangkapan terduga terorisme lainnya, yang dilakukan Densus 88 di wilayah Lampung baru-baru ini. "Tentu ada keterkaitan antara anggota JI yang ditangkap di Lampung, dengan yang ditangkap di Jawa Timur ini. Karena dalam organisasinya, JI ini, antara wilayah A, dan wilayah B ada hubungannya," ujar Ahmad, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/11).
Menurut Ahmad, keterhubungan antara JI Lampung, dan JI Jatim ini bukan cuma dalam kerjasama rencana aksi terorisme. Juga, diduga saling keterkaitan dalam hal penggalangan dana untuk kegiatan-kegiatan terorisme di dalam negeri. Namun, kata dia, khusus penangkapan JI Jatim ini, tim Densus 88, belum menemukan pola penggalangan dana seperti yang dilakukan oleh JI Lampung.
JI Lampung, kata Ahmad, Densus 88 mengungkapkan adanya pemanfaatan kotak-kotak amal yang disebar untuk pendanaan terorisme. "Sedangkan yang ditangkap di Jawa Timur, JI Jawa Timur ini, belum ditemukan kotak amal yang digunakan," ujar Ahmad.
Namun begitu, kata Ahmad, dalam penyidikan lanjutan, setelah melakukan penangkapan di Jatim, tim Densus 88, tetap akan mendalami pola rekrutmen, maupun penggalangan dana yang dilakukan. "Densus 88 masih terus melakukan pendalaman, apakah yang di Jawa Timur ini, juga seperti yang di Lampung dengan menggunakan kotak amal sebagai sumber pendanaan," jelas Ahmad.
Terkait penangkapan lima terduga anggota JI Jatim tersebut, Ahmad menerangkan, Densus 88 melakukan penangkapan yang terpisah. Karena lokasi tinggal kelima terduga anggota JI tersebut, juga tersebar di sejumlah tempat di Jatim. Peran dari masing-masing kelima terduga terorisme di Jatim tersebut, pun berbeda.
Ahmad menjelaskan, inisial BA yang ditangkap Densus 88 di wilayah Bojonegoro. Sedangkan AS, ditangkap di Gresik. AN, ditangkap di Kediri, berbarengan dengan penangkapan RH, alias AH, yang juga dilakukan Densus 88 di Pare. Terakhir SA, ditangkap Densus 88 di Sumenep, Madura.
"Lima tersebut, ditangkap pada hari yang sama pada Selasa (9/11) dini hari," ujar Ahmad.
Adapun terkait JI Lampung, dalam beberapa hari belakangan, Densus 88, menangkap sedikitnya delapan orang yang diduga terlibat dalam organisasi terorisme. Dari penangkapan tersebut, Densus 88, juga mengamankan sedikitnya 700 kotak amal yang sengaja disebar oleh kelompok tersebut, untuk mencari pendanaan kegiatan terorisme.