REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara Bidang Komunikasi dan Media, Faldo Maldini menyampaikan, pelantikan Panglima TNI yang baru akan dilakukan sebelum akhir November ini. Namun demikian, ia tak menyebutkan waktu pasti pelantikan akan dilakukan.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa pun sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari DPR untuk menjadi Panglima TNI setelah melewati fit and proper test.
“Sebelum akhir bulan, kita sudah punya Panglima TNI baru. Masih ada waktu jelang jadwal pensiun dari Panglima sekarang, Marsekal Hadi Tjahjanto,” kata Faldo saat dikonfirmasi, Selasa (9/11).
Baca juga:
- Komisi I Prediksi Andika Pensiun Sampai Pemilu 2024
- Demokrat Belum Bersikap Soal Masa Jabatan Panglima TNI
- 'Revisi UU Bisa Perpanjang Masa Jabatan Panglima TNI'
Faldo juga menyampaikan, hingga kini surat persetujuan dari DPR terkait pemilihan Andika sebagai Panglima TNI juga belum diterima Sekretariat Negara. Namun, ia menegaskan masih ada waktu untuk melakukan upacara serah terima jabatan.
“Surat dari DPR juga belum masuk. Kami masih menunggu. Semuanya cukup waktu untuk melakukan upacara serah terima jabatan, sebagaimana tradisi di tubuh TNI,” katanya.
Sebelumnya, dalam pengambilan keputusan Rapat Paripurna ke-2 pada Senin (8/11) kemarin, DPR resmi mengetok palu hasil fit and proper test terhadap Panglima TNI terpilih Jenderal Andika Perkasa. Sementara itu, pengamat komunikasi dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menyebut terjadi kekosongan kekuasaan di Mabes TNI saat ini.
Menurut Ginting, Marsekal Hadi Tjahjanto per 8 November 2021, sudah berusia 58 tahun atau sudah mengakhiri masa dinas militer sesuai ketentuan, kecuali diperpanjang Presiden. Meski secara administratif Hadi masih berdinas hingga akhir November 2021, namun dalam Pasal 53 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, usia pensiun perwira adalah 58 tahun.
Sehingga sekarang tongkat komando Panglima TNI sudah tidak berada di tangannya. Adapun Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa yang sudah dipilih menjadi Panglima TNI, belum dilantik secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ini terjadi vacuum of power, terjadi kekosongan kekuasaan di Mabes TNI. Hadi sudah bukan Panglima TNI, tetapi Andika belum resmi dilantik menjadi Panglima TNI. Ini ada yang tidak beres," kata Ginting.
Menurut Ginting, kasus peralihan Panglima TNI seperti sekarang seharusnya tidak boleh terjadi. Dia menyebut, berarti sekarang sebenarnya ada dua Panglima TNI, yaitu Marsekal Hadi dan Jenderal Andika.
Dia pun mempertanyakan mengapa Istana Kepresidenan membiarkan kondisi ini terjadi dan tidak kunjung melantik Andika pada saat Hadi sudah purnatugas di militer. Terkait hal ini, Faldo Maldini hingga saat inipun belum memberikan tanggapannya.