Rabu 03 Nov 2021 13:33 WIB

BSSN Luncurkan Aplikasi Pengaman Password

Aplikasi SATRIA merupakan produk karya mandiri BSSN.

Rep: Febryan. A/ Red: Ratna Puspita
Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian.
Foto: Pemprov Kalteng
Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meluncurkan aplikasi password manager Sandi Anda Terenkripsi dengan Aman (SATRIA) di Kantor BSSN, Jakarta, Selasa (2/11). Aplikasi ini diharapkan bisa segera digunakan di seluruh instansi pemerintahan pusat hingga daerah. 

Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, mengatakan, aplikasi SATRIA merupakan produk karya mandiri BSSN yang dapat menjadi solusi dalam pengamanan data pribadi ASN dan masyarakat. Aplikasi SATRIA menjadi sarana literasi keamanan siber dalam mengelola password. 

Baca Juga

“SATRIA dihadirkan sebagai bentuk literasi digital karya mandiri BSSN untuk menunjukkan bahwa negara hadir dalam hal keamanan siber bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya ASN se-Indonesia," kata Hinsa sebagaimana dikutip dari siaran pers KemenPANRB, Rabu (3/11). 

Hinsa menyebut, kehadiran aplikasi SATRIA bertujuan sebagai perangkat pengaman password dalam mendukung transformasi digital pelayanan publik. Aplikasi ini tidak hanya bisa mengamankan password Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), tapi juga password yang digunakan para ASN dalam kehidupan pribadi, di aplikasi apa pun. 

Kehadiran aplikasi SATRIA, ujar Hinsa, menjadi penting karena serangan siber dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak mengenal batas ruang dan waktu. Dampak serangan itu bahkan bisa berwujud nyata dan dan mengancam keamanan nasional. 

Karena itu, aplikasi SATRIA menjadi salah satu benteng pengaman dari serangan-serangan siber. “Sistem keamanan terbaik dimulai dari diri sendiri, salah satunya dengan menjaga keamanan data privasi yang dimiliki," ujarnya. 

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo, mengatakan, mengapresiasi BSSN atas peluncuran aplikasi ini. Dia meyakini, aplikasi ini akan mempermulus terwujudnya transformasi digital pelayanan publik. 

"Semoga momentum ini dapat memperkuat fondasi keamanan transformasi digital pemerintah dan selanjutnya dapat segera diterapkan menyeluruh di instansi pemerintah pusat dan daerah secara nasional," ujar Tjahjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement