Senin 02 Sep 2024 15:33 WIB

Kepala BSSN Dukung Wacana Pembentukan Angkatan Siber

Matra keempat TNI ideal dibentuk untuk menjawab tantangan peretasan saat ini.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala BSSN Letjen (Purn) Hinsa Siburian.
Foto: Pemprov Kalteng
Kepala BSSN Letjen (Purn) Hinsa Siburian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) Hinsa Siburian mendukung wacana pembentukan Angkatan Siber atau matra keempat untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dia menilai wacana tersebut ideal karena untuk menjawab tantangan peretasan yang marak saat ini. 

"Prinsipnya, BSSN samalah, kita mendukung kebijakan pemerintah," kata Hinsa setelah menggelar rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).

Baca: Yonif 330/Tri Dharma Sukses Jalankan Airborne Operation di Baturaja

Menurut Hinsa, jika melihat dunia internasional, tantangan di bidang siber sejauh ini terus berkembang. Dia pun tak mempermasalahkan jika ada wacana pembentukan matra baru di angkatan darat tersebut, yang sama-sama membidangi urusan siber.

Hanya saja, kata dia, BSSN sejauh ini belum ada pembicaraan terkait hal itu, baik dengan TNI maupun DPR. "Tantangan itu kan berkembang terus, harus kita bisa mampu adaptif menyesuaikannya dengan perkembangan," kata mantan wakil KSAD tersebut.

Baca: Pesan Panglima TNI: Prajurit Lintas Negara Bisa Tukar Nomor Telepon

Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai, sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra keempat bagi TNI. Hal itu untuk menghadirkan angkatan siber.

"Kehadirannya untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," ujar Bamsoet dalam Pidato Pengantar Sidang Tahunan MPR Tahun 2024 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta pada 16 Agustus 2024.

Baca: Prajurit Kostrad Bersama US Army Tuntaskan Latma Ksatria Warrior 2024

Bamsoet menuturkan, hal tersebut penting mengingat posisi geopolitik Indonesia sangat rawan. Pasalnya, Indonesia berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris, yaitu Malaysia, Singapura, dan Australia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement