Senin 01 Nov 2021 05:30 WIB

Anies Hadiri Milad Golkar, Sinyal 2024?

Kemunculan relawan ANIES sebagai fenomena politik yang lumrah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di DPD Golkar DKI, Jakarta, Ahad (31/10).
Foto:

Anies bermanuver

Sebelumnya, sejumlah relawan mengatasnamakan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Koordinator ANIES, Laode Basir, mengatakan dukungan itu diberikan lantaran kinerja Anies dalam memimpin Jakarta selama empat tahun ini dinilai sangat baik.

"Kita punya niat baik melihat Anies sudah jaga demokrasi di Jakarta dengan baik karena tidak ada satupun orang yang hina atau bully Anies yang berujung ke aparat penegak hukum," kata Laode di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta. 

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, wajar deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Menurutnya, Anies pantas bermanuver lebih awal karena tak ada kendaraan politik menuju kursi Presiden RI.

Karyono menanggapi, kemunculan relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) sebagai fenomena politik yang lumrah. Dia memandang, deklarasi relawan ANIES untuk menggalang dukungan politik, baik dukungan dari masyarakat maupun partai politik. 

Karyono menganalisa, dalam konteks strategi menggalang dukungan pemilih, memang lebih efektif jika dilakukan jauh-jauh hari. Pasalnya, untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas membutuhkan waktu yang memadai. 

"Kandidat harus dikenal masyarakat dan disukai, baru kemudian bisa dipertimbangkan untuk dipilih," ujar Karyono.

Karyono juga menyarankan, setiap Capres 2024, termasuk Anies Baswedan, harus memperkuat citra diri dengan kerja nyata. Lewat kerja nyata, maka masyarakat dapat menilai sang kandidat Capres.

"Itu modal sosial yang harus dimiliki setiap kandidat selain modal finansial," ucap Karyono.

Disisi lain, Karyono mengamati, Presiden Joko Widodo masih berpengaruh pada Pilpres 2024. Menurutnya, capres yang didukung Presiden Jokowi akan mendapat keuntungan elektoral.

Karyono menilai, sikap dukungan Jokowi nanti akan berpengaruh pada Pilpres 2024. "Secara politik sebagai presiden, Jokowi memiliki pengaruh cukup kuat di dalam konfigurasi dan konstetasi 2024," kata Karyono dalam keterangannya, Ahad (31/10).

Karyono mengatakan, Jokowi adalah Presiden yang menjabat dua periode. Jokowi pun masih menjabat sebagai Presiden ketika Pilpres 2024 berlangsung. 

 

Karenanya, dia menduga, Jokowi tengah mengalkulasi dukungan politik yang akan diberikan pada Pilpres 2024. Dia memprediksi, dukungan Jokowi bisa diberikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPR Puan Maharani atau Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kalau ketiganya melenggang ke Pilpres 2024. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement