Ahad 31 Oct 2021 14:33 WIB

Musim Penghujan, Anies Tegaskan Siap Tangani Banjir

Anies memastikan adanya simulasi penanganan banjir yang berjalan dengan lancar.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang petugas mengoperasikan ekskavator untuk mengangkut sampah organik dan anorganik di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (29/10/2021). Tim Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menargetkan pembersihan sampah pada waduk seluas 80 hektare tersebut dalam waktu sepekan sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Seorang petugas mengoperasikan ekskavator untuk mengangkut sampah organik dan anorganik di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (29/10/2021). Tim Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menargetkan pembersihan sampah pada waduk seluas 80 hektare tersebut dalam waktu sepekan sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, Jakarta telah belajar dari pengalaman banjir Januari 2020 dan Februari 2021. Ke depannya, jika banjir dari tiga front datang ke Jakarta pada waktu yang bersamaan, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan skenario berdasarkan dari pengalaman yang lalu.

"Nah, jadi pertama menyusun skenario pembagian tugas, itu sudah disiapkan. Siapa mengerjakan apa, sehingga ketika ada kejadian, kita bisa mendistribusikan pekerjaan dengan baik," kata Anies usai menerima penghargaan Gelar Kehormatan Tokoh Betawi dari Badan Musyawarah (BAMUS) Betawi Periode 2021-2023, di Balai Kota, Jakarta, Ahad (31/10).

Baca Juga

Langkah kedua, lanjut dia, adalah memastikan adanya simulasi penanganan banjir yang berjalan dengan lancar. Hal itu, kata dia, melihat simulasi banjir tahun lalu yang tidak hanya berdasarkan pembagian tugas, melainkan juga latihan di lapangan menyangkut banjir.

"Itu sebabnya ketika Februari kemarin, ketika terjadi hujan melampaui kapasitas daya tampung kita, lalu terjadi otomatis genangan dan banjir," ucap dia.

Karena itu, target untuk segera mengeringkan genangan di DKI dinilainya harus dan bisa tercapai, terlebih saat semua sumber daya dikerahkan. Menurut Anies, saat sebuah kawasan tergenang, hingga beberapa hari, maka di hari tersebut semua unit pemadam kebakaran akan dikerahkan, selain dari pompa mobile dan tangki penyiraman untuk menarik air.

"Itu semua memerlukan manajemen, semuanya memerlukan skenario, itu semua memerlukan simulasi, dan itu yang kita kerjakan," jelas Anies.

Membahas pengungsi, jika terjadi banjir dia mengaku telah menyiapkan tempat-tempat khusus, sekaligus dengan protokol kesehatannya. Terkait tiga front atau ancaman yang disebutkan, sebelumnya, Anies menjelaskan jika ancaman pertama datang dari pesisir berupa banjir rob.

Sedangkan, kedua adalah front dari kawasan selatan pegunungan berupa air hujan yang mengalir melalui 13 sungai dan memasuki Jakarta. Lalu, ketiga adalah hujan lokal yang terjadi di Jakarta.

"Tiga front itu yang akan kita hadapi dengan tiga prinsip. Satu siaga, kedua tanggap, dan ketiga galang," tutur dia beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement