REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Layanan transportasi massal melalui skema Buy The Service (BTS) dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), tidak lama lagi akan diterima Kota Bogor. Rencananya, pada Selasa (2/11), 10 unit bus BTS akan diuji coba di Balai Kota Bogor sambil dilakukan sosialisasi secara faktual.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, dengan sosialisasi tersebut, diharapkan masyarakat mengetahui hadirnya bus BTS di Kota Bogor. Layanan bus tersebut dinamakan Biskita Transpakuan.
“Besok rencananya meluncur 10 (bus). Sambil memberikan sosialisasi juga secara faktual. Busnya hadir, sudah keliling, dan sebagainya. Jadi mudah-mudahan masyarakat tahu dengan ada bus ini,” ujar Eko, Ahad (31/10).
Eko mengatakan, 10 unit bus tersebut akan beroperasi di Koridor 5. Yakni jurusan Ciparigi–Warung Jambu-Air Mancur-Stasiun Bogor dengan panjang koridor 20,5 kilometer.
Selama uji coba hingga akhir Desember, masyarakat Kota Bogor bisa menggunakan jasa dari bus BTS yang ada secara gratis. Eko mengatakan, masyarakat pun bisa menggunakan aplikasi Biskita yang diunduh di ponsel masing-masing.
“Rutenya di koridor 5 masih gratis. Kalau mau naik bisa dilihat dari aplikasi Biskita. Tapi kalau enggak punya ponsel segala macam, untuk tahap uji coba nggak masalah,” tuturnya.
Diketahui, sebagai penerima subsidi, Kota Bogor harus menyiapkan berbagai tahapan sebelum skema BTS sapat diterapkan. Salah satunya pemilihan operator layanan yang dilakukan melalui proses pelelangan.
Operator yang memenangi lelang ini, merupakan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) yang merupakan BUMD Kota Bogor yang melakukan kerjasama dengan PT. Kodjari Tata Angkutan dan Lorena.