Ahad 31 Oct 2021 14:59 WIB

Okupansi Hotel di Kota Bogor Membaik, Capai 85 Persen

Tidak hanya pada akhir pekan, okupansi hotel di Bogor juga meningkat pada hari biasa.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Anak-anak berenang di area kolam renang Hotel The 1O1, Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021). Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay mengatakan kebijakan larangan mudik lokal atau berkunjung lintas daerah Jabodetabek dan pembatasan kunjungan obyek wisata saat liburan Hari Raya Idul Fitri 1442 H menyebabkan tingkat hunian hotel di Kota Bogor menurun hingga 45 persen.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Anak-anak berenang di area kolam renang Hotel The 1O1, Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021). Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay mengatakan kebijakan larangan mudik lokal atau berkunjung lintas daerah Jabodetabek dan pembatasan kunjungan obyek wisata saat liburan Hari Raya Idul Fitri 1442 H menyebabkan tingkat hunian hotel di Kota Bogor menurun hingga 45 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Perekonomian di sektor perhotelan di Kota Bogor terus meningkat, seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Kota Bogor. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay mengatakan, dari puluhan hotel yang ada di Kota Bogor, tingkat okupansinya rata-rata sudah mencapai 80 hingga 85 persen, terutama pada akhir pekan.

“Okupansi hotel dan restoran saat ini sudah jauh membaik ketimbang Juli, Agustus kemarin. Sekarang rata-rata okupansi berkisar di angka 80 hingga 85 persen itu untuk weekend,” kata Yuno, Ahad (31/10).

Baca Juga

Lebih lanjut, Yuno mengatakan, tidak hanya pada akhir pekan, okupansi hotel juga meningkat pada hari biasa atau weekday. Diperkirakan, pada hari biasa okupansi hotel tercatat mencapai angka 60 hingga 70 persen.

Yuno berharap, kondisi seperti ini bisa terus berkelanjutan agar roda perekonomian Kota Bogor bisa berangsur membaik. Selain itu, ia juga berharap agar Pemkot Bogor secara bertahap melakukan pembukaan terhadap sejumlah objek wisata yang ada di Kota Bogor.

Sebab, kata dia, dengan dibukanya objek wisata akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor di masa PPKM Level 2. Dengan itu, okupansi hotel juga dipastikan akan meningkat.

“Saya harap pariwisata ini bisa saling mendukung kegiatan hotel, restoran dan sektor lainnya. Karena destinasi wisata ini kan bersinggungan dengan okupansi hotel dan restoran,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement