REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Riris Andono Ahmad, mengatakan risiko gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi terjadi pada akhir tahun bisa dikurangi. Salah satu caranya, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
Riris menilai penularan Covid-19 di Tanah Air saat ini terkendali. "Kalau angka tersebut bisa dipertahankan dan memang benar-benar sebesar itu masyarakat yang menggunakan masker secara konsisten, maka akan mengurangi risiko gelombang ketiga," ujarnya, Sabtu (30/10).
Riris melanjutkan, setiap terjadi mobilitas musiman, risiko untuk terjadinya gelombang berikutnya semakin meningkat. "Jadi mobilitas musiman akhir tahun merupakan salah satu waktu yang meningkatkan risiko peningkatan," katanya.
Dia menjelaskan, untuk melakukan mitigasi risiko peningkatan penularan Covid-19 dengan strategi pencegahan secara konsisten. "3M, 3T, vaksinasi dan kalau diperlukan ditambah dengan 2M, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan," ujar Riris.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Sri Rahayu menilai angka positif Covid-19 yang mengalami penurunan belakangan ini merupakan hal yang sangat baik. "Pengalaman Indonesia dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 dibicarakan di level dunia dan itu bukan retorika, tapi fakta di lapangan begitu adanya," kata Sri Rahayu.
Menurutnya, kunci keberhasilan pemerintah Indonesia menjaga kondisi saat ini antara lain kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19, pentingnya protokol kesehatan tetap dilaksanakan, serta vaksinasi yang terus dilaksanakan.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk menghapus cuti bersama pada 24 Desember untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia. Pemerintah pusat juga melarang aparatur sipil negara (ASN) mengambil cuti dan memanfaatkan momentum hari libur nasional di akhir tahun.
Menurut Sri Rahayu, upaya yang dilakukan pemerintah pusat itu bukan persoalan efektif atau tidak dalam mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19. "Apa yang dilakukan merupakan bagian dari upaya pencegahan dengan mengurangi mobilitas masyarakat," katanya.