Senin 11 Oct 2021 17:42 WIB

Jumlah SD Rusak di Kabupaten Kudus Bertambah Lagi

Sebelumnya ada empat SD, kini bertambah menjadi lima SD.

Seorang penjaga sekolah berdiri di dalam ruangan kelas yang atapnya rusak berat di SD 1 Terban, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah (ilustrasi)
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Seorang penjaga sekolah berdiri di dalam ruangan kelas yang atapnya rusak berat di SD 1 Terban, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Jumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang ruang kelasnya rusak semakin bertambah. Sebelumnya ada empat SD, kini bertambah menjadi lima SD setelah atap dua ruang kelas di SD 4 Undaan roboh.

Menurut Kepala SD 4 Undaan Karsono di Kudus, Senin (11/10), ruang kelas yang roboh ada dua ruang. Yang pertama tahun 2019 ruang kelas 2 roboh karena usia bangunan yang cukup tua. Kemudian yang terbaru di ruang kelas 3 robohnya pada tahun 2021.

Baca Juga

Semua kejadian tersebut, kata dia, sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kudus. "Kami juga dijanjikan akan mendapatkan anggaran pada tahun 2020 untuk perbaikan ruang kelas yang roboh. Kenyataannya hingga kini belum ada anggaran perbaikan," ujarnya.

Dengan pertimbangan jumlah siswa yang hanya 40-an siswa untuk kelas 1-6, dimungkinkan sulit mendapatkan anggaran perbaikan untuk dua ruang SD 3 yang ada di Desa Undaan Kidul, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus itu. Terlebih lagi, SD 3 saat ini statusnya digabungkan dengan SD 4 yang sama-sama ada di Desa Undaan Kidul.

Sementara wali murid siswa, kata dia, enggan pindah karena jaraknya dengan SD 4 berkisar tiga kilometer sehingga anak-anak mereka tidak memungkinkan dibiarkan bersepeda sendiri ke sekolah tersebut. Untuk itulah, siswa kelas 2 dan 3 terpaksa memanfaatkan ruang kelas lain yang disekat menjadi dua ruang untuk setiap kelasnya.

Sebelumnya, tercatat sudah ada empat SD yang rusak lebih dahulu, yakni SD 4 Prambatan Kidul, SD 3 Bakalan Krapyak, SD 3 Payaman dan SD Garung Lor. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus Harjuna Widada mengakui SD 3 Undaan memang sudah digabung dengan SD 4 karena minimnya jumlah siswa, sehingga nantinya tetap jadi satu dengan SD 4.

"Kalaupun ada ruang kelas yang rusak, nantinya siswa tetap menempati ruang kelas yang ada di SD 4 yang memang layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar," ujarnya. Terkait hal itu, dalam waktu dekat akan disosialisasikan kepada wali murid sehingga mereka bisa menerima dan mau mengantarkan anaknya sekolah ke SD 4. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement