REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan turut merefleksikan Hari Kesaktian Pancasila pada Jumat (1/10). Kesejahteraan rakyat masih menjadi tantangan bagi Indonesia.
Daniel menyatakan, Pancasila sudah terbukti sebagai benteng Indonesia untuk menghalau berbagai terpaan ideologi dan paham. Dia menyampaikan, tugas sebagai anak bangsa ialah terus menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
"Bagaimana-hak-hak masyarakat tetap terjaga, kemudian yang paling mendasar yang harus dapat segera diwujudkan adalah keadilan sosial," kata Daniel kepada Republika.co.id, Jumat (1/10).
Daniel menyinggung amanat Pancasila mengenai kesejahteraan rakyat yang belum maksimal dilakukan pemerintah. Karena itu, dia menuntut pemerintah meningkatkan program yang menyasar pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan sosial.
"Kesejahteraan masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu menjadi titik fokus pemerintah saat ini. Sebab, salah satu indikasi kemajuan sebuah negara terletak pada sejauh mana tingkat kesejahteraan rakyatnya," ujar politisi asal Kalimantan tersebut.
Selain itu, Daniel menyebut Pancasila sebagai falsafah bangsa sudah teruji menjaga kesatuan NKRI yang terdiri dari berbagai suku. Selama ini, Pancasila berperan menjadi perekat kemajemukan bangsa.
"Walaupun berbeda-beda budaya, suku, ras dan bahasa tetapi rasa cintanya terhadap NKRI tidak tergoyahkan," ucap pria berdarah Tionghoa itu.
Menurut Daniel, hal itu bisa terjadi karena Pancasila lahir dari akar budaya Indonesia yang otentik. "Meskipun latar belakang masyarakat kita sangat beragam tapi semangat gotong royong, solidaritas, saling bantu, dan keguyuban menjadi khas kekuatan kita," tutur Daniel.
Hari Kesaktian Pancasila ialah hari nasional di Indonesia yang diperingati setiap 1 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 153/Tahun 1967. Peringatan ini dilakukan usai Peristiwa Gerakan 30 September yang lebih dikenal sebagai G30S/PKI.