Selasa 28 Sep 2021 16:16 WIB

Bandara Juanda Belum Layani Penerbangan Internasional

Pintu penerbangan internasional di Bandara Juanda ditutup sejak 17 September 2021.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Calon penumpang pesawat mengantre untuk proses validasi dokumen kesehatan di Bandara Internasional Juanda Surabaya (ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Calon penumpang pesawat mengantre untuk proses validasi dokumen kesehatan di Bandara Internasional Juanda Surabaya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Humas PT Angkasa Pura I Juanda, Yuristo Ardi Hanggoro menyampaikan, hingga saat ini belum ada rencana membuka kembali layanan penerbangan internasional. Termasuk untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang harus kembali ke kampung halaman setelah kontraknya habis. 

Yuristo menegaskan, semua penumpang penerbangan internasional hanya bisa masuk ke Tanah Air melalui dua bandara saja. Yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Sam Ratulangi. Hal tersebut merujuk pada Surat Edaran (SE) Kemenhub nomor 74 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Internasional dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi Covid-19. 

Baca Juga

"Sesuai SE 74, pintu masuk kedatangan penumpang internasional hanya di CGK (Bandara Soekarno Hatta) dan MDC (Bandara Sam Ratulangi)" ujarnya dikonfirmasi Selasa (27/9).

Berdasarkan SE Kemenhub tersebut, lanjut Yuristo, pintu penerbangan internasional di Bandara Juanda ditutup sejak 17 September 2021. Yuristo menyatakan, belum mengetahui secara pasti kapan Bandara Juanda bisa kembali melayani penerbangan internasional. Ia hanya menegaskan akan mengikuti segala aturan yang diterbitkan pemerintah.

"Jadi per tanggal 17 September, di Bandara Juanda tidak ada penerbangan dari dan ke luar negeri yang mengangkut penumpang," ujarnya.

Yuristo mengaku, Bandara Juanda juga telah menerapkan protokol kesehatan ketat bagi setiap penumpang domestik. Berbagai aturan dalam upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 diakuinya telah diterapkan. "Kami juga terus berkoordinasi dengan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) perihal update informasi perkembangan varian baru," kata Yuristo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement