REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran melakukan pemantauan melalui udara terhadap titik- titik banjir yang masih terendam dan masih terisolir wilayah Kota Palangka Raya dan Kabupaten Katingan, Jumat sore (17/9).
Dalam pemantauan tersebut, Gubernur memverifikasi laporan dan informasi yang masuk dari Pemerintah Kabupaten, Kepala Desa maupun masyarakat. Di Wilayah Katingan, Gubernur bersama tim melakukan dokumentasi berupa pengambilan foto dan video untuk memastikan wilayah desa yang masih terendam banjir dan tidak dapat dilalui melalui jalur darat.
Berdasarkan hasil pemantauan udara, secara garis besar untuk situasi banjir mulai terkendali dan mulai surut, nampak ada beberapa aktifitas yang terlihat sudah berjalan. Namun terdapat beberapa titik yang masih terendam banjir cukup tinggi seperti Daerah Kamipang, Payawan dan Mendawai.
Saat ini, dapur umum yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi masih beroperasi untuk melayani masyarakat setempat. Selain itu, untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir khususnya yang belum mendapatkan bantuan, pada tanggal 17 September 2022 akan dipastikan distribusi lanjutan akan dilakukan.
Bantuan bagi korban banjir dibawa oleh BPBPK dan Dinas Sosial Prov. Kalteng serta turut serta melibatkan Relawan, Kepolisian dan TNI dalam pendistribusian bantuan.
Gubernur mengharapkan masyarakat yang terdampak banjir di daerah yang susah terjangkau untuk dapat bersabar dan menunggu bantuan di distribusikan secara merata karena bantuan akan didistribusikan secara masif dan door to door ke lokasi masing-masing. “Jangan sampai masyarakat ada yang kelaparan san terlantar , Pemerintah harus hadir paling depan pada saat musibah terjadi seperti ini” ungkap Gubernur saat melakukan pemantauan udara.
Untuk mempercepat proses penyaluran bantuan, Gubernur meminta dinas terkait untuk tidak menunda atau menahan bantuan yang akan disalurkan sehingga semua warga dapat terlayani dengan tepat waktu dan tepat sasaran, terlebih dalam masa pandemi ini diharapkan tetap menerapkan prokes untuk meminimalisir munculnya cluster baru di lokasi banjir.
"Melalui pemantauan udara ini, dapat dipetakan wilayah yang sulit dijangkau melalui darat, yang berdampak pada sulitnya distribusi bantuan, dengan demikian Pemprov akan mengambil langkah dan startegi dalam pendistribusian bantuan, agar cepat sampai ke sasaran" pungkas Sugianto.