Jumat 17 Sep 2021 16:24 WIB

BKO Brimob Mulai Diterjunkan untuk Pengamanan PON Papua

Pasukan Brimob Nusantara dari Polda Gorontalo sudah tiba di Bandara Mopah, Marauke.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah anggota Brimob Polda Papua mendengar arahan usai patroli dan razia di Abepura, Kota Jayapura, Papua. (ilustrasi)
Foto: Antara/Indrayadi TH
Sejumlah anggota Brimob Polda Papua mendengar arahan usai patroli dan razia di Abepura, Kota Jayapura, Papua. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Korps Brimob Polri mulai diterjunkan ke Bumi Cenderawasih untuk pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ahmad Mustofa (AM) Kamal mengatakan, pasukan Brimob Nusantara dari Polda Gorontalo sudah tiba di Bandara Mopah, Marauke, untuk mulai memperkuat pengamanan penyelenggaraan pesta ragam olahraga di Tanah Air tersebut.

Kamal mengatakan, ada sekitar 101 personel Brimob Gorontalo yang didatangkan. Kata dia, ratusan personel tersebut akan diperbantukan untuk pengamanan PON di Marauke. “Dengan kehadiran personel BKO (bawah kendali operasi) Brimob Nusantara dari Gorontalo, mampu bekerja sama pada saat nanti demi kesuksesan pelaksanaan PON Papua, khususnya di Kabupaten Marauke,” begitu kata Danyon D Pelopor AKP Clief Gerald Philipus Duwith, yang disampaikan Kamal lewat rilis resmi, Jumat (17/9).

Gelaran PON Papua 2021, akan dimulai pada 2 Oktober. Pesta olahraga multicabang itu, akan digelar serempak di empat wilayah kota dan kabupaten. Selain di Marauke, episentrum gelaran berada di Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura, serta di Kabupaten Mimika. Penutupan, gelaran olahraga tersebut, terjadwal, 15 Oktober. Selama penyelanggaraan, ditaksir bakal menghadirkan tak kurang dari 10 ribu atlet dan kontingen dari seluruh Indonesia.

Gelaran olahraga empat tahunan itu, bakal mendatangkan banyak tamu maupun tokoh kenegaraan ke Papua. Mengingat Papua, provinsi paling timur Indonesia itu baru sekali ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan multievent nasional. Isu keamanan selama penyelenggaraan pun menjadi salah satu fokus utama sukses penyelenggaraan, melihat Papua adalah wilayah yang selama ini kerap memunculkan konflik sipil bersenjata. Hal tersebut pun diakui oleh Polri maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kepala Biro Penmas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Rusdi Hartono mengatakan, satu-satunya kendala dan ancaman dalam pesta olahraga Tanah Air tersebut adalah keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Namun begitu, Rusdi menegaskan, Polri bersama TNI, akan menjamin keselamatan warga negara dari ancaman KKB.

“Telah diidentifikasi berbagai hal-hal yang kemungkinan akan mucul, salah satunya adalah gangguan dari KKB,” ujar Rusdi, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/9). Karena alasan intelijen dan strategi keamanan, Rusdi menerangkan, tak dapat membeberkan ke publik seperti apa bentuk dan potensi gangguan keamanan, dan ancaman dari KKB tersebut.

Rusdi menegaskan, Polri dan TNI saat ini sedang menyusun strategi pengamanan dan melakukan pemetaan kerawanan untuk mencegah segala potensi ancaman yang ada. “Dan tentunya Polri bersama-sama TNI beserta instansi lain telah siapkan langkah-langkah untuk pencegahan daripada gangguan yang disebabkan oleh KKB ini,” ujar Rusdi. “Tentunya, kita semua berharap, PON Papua yang ke-20 itu bisa aman berjalan dan damai. Mohon doanya karena ini hajatan bersama,” kata Rusdi menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement