Jumat 10 Sep 2021 14:52 WIB

'Innalillahi Telah Meninggal Dunia Hati Nurani Ketua KPI'

Pernyataan Ketua KPI ini dianggap tidak berempati kepada trauma korban.

Rep: Mabruroh/ Red: Agus Yulianto
Ketua KPI Pusat, Agung Suprio
Foto: ist KPI
Ketua KPI Pusat, Agung Suprio

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio mendadak menjadi trending di Twitter. Hal ini terjadi lantaran Ketua KPI memberikan izin kepada mantan narapidana kasus pencabulan, Saiful Jamil tampil di televisi.

Warganet yang tidak sependapat dengan Ketua KPI ini menyatakan kekecewaan mereka. Di antara banyaknya kekecewaan itu, ada warganet yang bahkan menyampaikan duka cita atas meninggalnya hati nurani KPI.

"Innalillahi wainnaillaihi roji'un telah meninggal hati nurani ketua KPI," tulis Kariem_ar*** di akun twitternya, Jumat (10/9).

Pernyataan Ketua KPI ini dianggap tidak berempati kepada trauma korban. Karena tetap memberikan kesempatan kepada mantan napi ini tampil di TV untuk memberikan edukasi tanpa memikirkan korban.

"Saiful Jamil jadi pemberi edukasi? ga salah tuh?" tulis illy

"Kepada ketua KPI yang selalu koar-koar tentang edukasi-edukasi, sepertinya Anda yang perlu diedukasi," tulis Yeol.

"Mohon maaf nih pak Ketua KPI, jadi kalau mau ada sex education di TV undangnya itu artis bokep ya bukan Dr Boyke gitu?" tanya Yesa.

Baca juga : Pemprov DKI Segera Ganti Bus Transjakarta Pakai Bus Listrik

Adapula warganet yang curiga bahwa Ketua KPI ini, karena pada saat yang bersamaan, Ketua KPI juga terkesan menutup-nutupi kasus pelecehan seksual yang dilakukan anak buahnya.

"1. Anggota KPI melakukan pelecehan terhadap korban di dalamnya dan ketua KPI seperti menutup-nutupi. 2. Ketua KPI mengizinkan saiful jamil untuk tayang di televisi untuk edukasi. Fakta menarik : Ketua KPI cabul," tulis Dimas. 

Sebelumnya Ketua KPI, Agung dalam Podcast Daddy Corbuzier mengatakan, Saiful Jamil mendapatkan izin tampil di televisi hanya untuk program khusus seperti memberikan edukasi. "Kita mengecam glorifikasinya, tidak boleh. Dia bisa tampil untuk kepentingan edukasi. Misalnya, dia hadir seperti bahaya predator," kata Agung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement