Rabu 08 Sep 2021 17:18 WIB

Survei ASI: PAN Justru Melejit tanpa Figur Amien Rais 

Elektabilitas PAN melejit karena sejumlah faktor termasuk kepemimpinan Zulhas

Elektabilitas PAN melejit karena sejumlah faktor termasuk kepemimpinan Zulhas. Bendera Partai Amanat Nasional
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Elektabilitas PAN melejit karena sejumlah faktor termasuk kepemimpinan Zulhas. Bendera Partai Amanat Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Survei Arus Survei Indonesia (ASI) teranyar menunjukkan elektabilitas partai politik dominan senada dengan perolehan hasil Pemilu 2019. Sementara Parpol menengah terjadi pergeseran elektabilitas. 

Pada survei yang dipresentasikan secara daring, Rabu (7/9), PDI Perjuangan masih bertahan di urutan teratas dengan elektabilitas 18,4 persen,  Gerindra 11,1 persen, pada posisi ketiga Golkar 10.5 persen. 

Baca Juga

"Perolehan ini nyaris mirip dengan Pemilu 2019, diindikasikan belum ada perubahan signifikan pemilih, tiga besar ini cukup kuat," kata Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an, dalam paparannya. 

Sementara itu, pada kelas menengah terjadi dinamika mencolok, terutama peningkatan popularitas  Demokrat dan PAN. 

Keduanya dianggap miliki perubahan signifikan, hal ini menurut Ali, disebabkan posisi politik yang berada di kelompok oposisi pemerintah. 

"Kelas menengah lebih agresif, Nasdem 8.5 persen, Demokrat 8.2 persen, PKB 7.9 persen. Dan ini paling menonjol, PAN secara mengejutkan memperoleh 6.1, ini capaian bagus, selama ini Demokrat meningkat karena adanya keriuhan di media, PAN cukup senyap tetapi mampu kalahkan PKS yang hanya raih 5.9 persen," lanjut Ali.  

Menanggapi hasil survei tersebut, analis komunikasi politik dari Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai masuk akal, menurutnya PAN miliki momentum popularitas sejauh ini, salah satunya saat berseteru dengan Amien Rais.  

"Popularitas PAN tidak mengejutkan sebenarnya, ada alasan terbuka untuk itu, yaitu pascamundurnya Amien Rais memang ada geliat baru di PAN, Amien yang keras tidak lagi relevan dengan iklim politik PAN, sehingga ketika dia memilih keluar, simpatisan PAN justru kembali loyal pada kepemimpinan Zulkifli Hasan, inilah satu sebab PAN melejit, termasuk Zulhas," katanya di Jakarta. 

Dedi menambahkan, indikasi perubahan popularitas dan elektabilitas PAN terlihat dari stagnansi simpati pada partai Ummat besutan Amien Rais, dia memilai Amien semakin sulit mengekspresikan pengaruh jika tidak berada di PAN. 

"Karakter pemilih PAN sejauh ini adalah kelompok moderat, tidak menyenangi kegaduhan, dan pembawaan Zulhas yang tenang, mampu menyingkirkan ego personal Amien, dia sendiri kesulitan membawa Ummat untuk berkembang, jika tidak moderat sebagaimana saat dia berada di PAN dulu, Ummat sulit dapatkan tempat," terang Dedi. 

Selain elektabilitas Parpol, survei ASI juga memotret elektabilitas ketua umum Parpol, Zulkifli Hasan sendiri bertengger di posisi ke-4 dengan presentase 4.7 persen, jauh di atas Airlangga Hartarto yang hanya peroleh 2.4 persen, Muhaimin Iskandar 1.6 persen, Ahmad Saikhu 1.5 persen, Surya Paloh 1.2 peersen, Hary Tanoesoedibjo 1.1 persen, Soeharso Monoarfa 0.9 persen, Anis Matta 0.7 persen, Giring Ganesha 0.3 persen, dan Yusril Ihza Mahendra 0.1 persen. 

Sementara posisi puncak di duduki Prabowo Subianto dengan 10.2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 8.6 persen, dan Megawati Soekarnoputri 6.3 persen.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement