Kamis 02 Sep 2021 18:31 WIB

Karangan Bunga di Kebon Sirih Vs Sikap Anies Diinterpelasi

Karangan bunga mendukung interpelasi Formula E berjejer di depan Gedung DPRD DKI.

Pengendara motor melintas di dekat karangan bunga yang disimpan di Halaman Kantor DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/9). Sebanyak 18 karangan bunga yang berisikan dukungan interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait gelaran Formula E. Republika/Putra M. Akbar
Foto:

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani, mengatakan, interpelasi menyoal Formula E bukan penyelesaian yang baik saat ini. Menurut dia, masalah tersebut sebetulnya sudah selesai karena telah dianggarkan pada 2019.

"Berarti ini kelihatannya ada nilai politis di belakang itu," ujar Achmad, di DPRD DKI, Kamis (2/9).

Dia mengatakan, fraksi PKS akan memfokuskan pelayanan dan memperjuangkan nasib rakyat di masa pandemi ini.

"Bagaimana caranya? Yaitu segera dilakukan pembahasan revisi RPJMD. ini yang harus segera dibahas karena sudah diparipurnakan tapi belum juga dibahas," katanya.

Tak sampai di sana, APBD perubahan, kata dia, juga perlu dipersiapkan lebih jauh. Selain dari RAPBD tahun 2022 mendatang.

"Ini menyangkut nasib rakyat. ini yang harus kita kejar. Kalau ini tidak terjadi bagaimana nasib rakyat?" ungkap dia.

Ditanya soal karangan bunga yang mendukung interpelasi di hadapan Gedung DPRD DKI, menurutnya, bisa ditanyakan kepada para pengirim. Dia menduga, karangan bunga itu hanya dikirim oleh segelintir pihak saja.

"Sementara banyak warga yang sesungguhnya merasakan apa yang dilakukan oleh gubernur itu sudah tepat," tuturnya.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Iman Satria, menegaskan, hingga kini seluruh anggota dari Fraksi Gerindra yang berjumlah 73 tetap menolak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoal Formula E. Namun demikian, pihaknya menyebut jika hak interpelasi ataupun komunikasi politik yang dilakukan oleh anggota fraksi PDIP, merupakan hal yang baik-baik saja.

"Gerindra sejauh ini masih tegak lurus tidak ikut interpelasi," ujar dia ketika dikonfirmasi Republika, Selasa (31/8).

Dia menambahkan, Gerindra, hingga kini memang tidak melarang anggota yang ingin ikut serta dalam interpelasi tersebut. Namun demikian, seluruh anggota fraksi disebutnya kompak menolak.

"Larangan tidak ada, cuma kan kita sering kumpul dengan anggota yang lain. Jadi keputusan sama tidak ikut," jelasnya.

Menyoal komunikasi politik yang dilakukan PDIP DPRD DKI, dia juga menilai hal tersebut merupakan langkah baik. Namun demikian, jika sudah ada anggota dari fraksi lain yang ingin berpartisipasi, dirinya meminta PDIP untuk terus terang menyebutkan namanya.

"Karena kalau tidak kan itu suudzon," ungkap dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahamd Riza Patria menyebut, gelaran balap mobil Formula E akan tetap dilaksanakan pada 2022. Pernyataan ini disampaikan ketika penggunaan hak interpelasi terkait Formula E, yang diusulkan Fraksi PDIP dan PSI, sedang bergulir.

"Insya Allah formula E akan dilaksanakan, yang harusnya 2020 namun tertunda karena Covid-19, Insya Allah lah akan dilaksanakan pada Juni 2022," kata Ariza di Jakarta, Ahad (29/8).

Ariza mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai persiapan untuk gelaran balap mobil itu di Ibu Kota. "Dipersiapkan sebaik mungkin oleh PT Jakarta Propertindo dan Dinas Pemuda dan Olahraga," katanya.

photo
Angka Kematian Covid-19 DKI Jakarta Selama PPKM - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement