Rabu 01 Sep 2021 00:43 WIB

Kasus Aktif di Indonesia Sudah di Bawah Rata-Rata Dunia

Pada Juni 2021, persentase kasus aktif di sempat meningkat melebihi rata-rata dunia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengemukakan, persentase kasus aktif di Indonesia sudah berada di bawah angka rata-rata negara di dunia per Ahad (29/8). "Per tanggal 29 Agustus persentase kasus aktif di Indonesia sebesar 5,34 persen, sudah berada di bawah dunia yang kasus aktifnya sebesar 8,56 persen," kata Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube BNPB di Jakarta, Selasa (31/8) sore.

Wiku mengatakan, persentase kasus aktif di Indonesia sempat meningkat melebihi angka rata-rata dunia pada Juni 2021. Jika dibandingkan dengan negara-negara dengan kasus aktif tertinggi, seperti Amerika Serikat 20,63 persen dan Inggris 17,72 persen, kata Wiku, persentase kasus aktif di Indonesia lebih rendah sekitar empat kali lipat.

Apabila disandingkan dengan negara-negara di Asia, seperti Jepang dengan kasus aktif 17 persen dan Malaysia 15,4 persen, kasus aktif Indonesia lebih rendah tiga kali lipat."Meskipun demikian, kasus aktif di Indonesia masih lebih tinggi empat kali lipat dibandingkan dengan India yang sempat mengalami peningkatan kasus yang signifikan. Saat ini India berhasil menekan kasus aktif hingga 1,16 persen," ujarnya.

Dia mengatakan, penurunan persentase kasus aktif nasional ini merupakan perkembangan yang baik yang dicapai berkat peran aktif seluruh lapisan masyarakat. Namun, perlu dipastikan bahwa kapasitas testing Covid-19 di Indonesia terus ditingkatkan secara merata di seluruh wilayah.

Sebagai catatan, kata Wiku, testing di Indonesia kembali meningkat menjadi lebih dari 700 ribu orang diperiksa dengan positivity rates yang juga turun menjadi 11,94 persen dari pekan sebelumnya sebesar 18,34 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement