Kamis 26 Aug 2021 13:24 WIB

PTM Terbatas di Tangsel Bakal Dimulai Awal September 2021

Disdik Kota Tangsel siap segera melaksanakan pembelajaran di kelas bagi siswa.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangsel, Taryono.
Foto: Dok Disdik Tangsel
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangsel, Taryono.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, rencananya  dimulai pada awal September 2021. Pelaksanaan PTM, kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangsel Taryono, mendesak untuk segera digelar.

"Prinsipnya Pak Wali Kota mengarahkan kepada kami bahwa PTM terbatas itu mendesak yang harus dilaksanakan melihat kondisi saat ini. Mudah-mudahan di awal September bisa dilaksanakan. Tanggalnya belum, tapi bukan ditunda, lebih hati-hati disiapkan dengan tepat," kata Taryono di Kota Tangsel, Kamis (26/8).

Taryono menuturkan, PTM terbatas di Tangsel dilaksanakan di sekolah yang telah melaporkan kesiapannya di laman data pokok pendidikan (dapodik). Sementara, sekolah yang dinyatakan belum siap atau belum melaporkan kesiapannya belum diperbolehkan untuk melangsungkan pembelajaran secara daring.

"Ini kan terbatas pada lembaga pendidikan yang benar-benar sudah siap, guru dan peserta didiknya telah divaksin, hanya pelajar yang dapat izin orang tua. Jadi tidak semua sekolah tentu saja, kemudian dipastikan juga protokol dan SOP (standar operasional prosedur) PTM dengan baik," terang Taryono.

Berdasarkan data Disdik Kota Tangsel, dari 833 taman kanak-kanak/ pendidikan usia dini (TK/PAUD) yang ada di Tangsel, baru 117 sekolah yang siap menggelar PTM, dan sebanyak 173 sekolah belum siap, serta selebihnya belum melaporkan kesiapannya.

Untuk jenjang sekolah dasar (SD), terdapat 318 SD di Tangsel, yang 81 sekolah dinyatakan siap melaksanakan PTM, 189 sekolah masih belum siap, dan selebihnya belum melapor. Untuk sekolah menengah pertama (SMP), dari total 130 sekolah, sebanyak 53 sekolah sudah siap, sementara 70 sekolah belum siap, dan sisanya belum melapor.

Taryono menyampaikan, menyongsong pelaksanaan PTM terbatas, kegiatan vaksinasi bagi pendidik dan peserta didik bakal terus digencarkan untuk mengantisipasi terpapar Covid-19 saat PTM digelar. "Saat ini kita mendorong vaksinasi pelajar dan sekolah agar bersiap melaksanakan PTM terbatas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement