Kamis 26 Aug 2021 08:05 WIB

Kemenkes: Kasus Kematian Mingguan Turun 16 Persen

Level kematian masih tergolong tinggi secara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mencatat terjadinya penurunan jumlah kasus kematian mingguan sebesar 16 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Meskipun demikian, level kematian saat ini masih tergolong tinggi secara nasional maupun provinsi dan kabupaten kota.

Karena itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengingatkan, agar seluruh daerah tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya keparahan yang berpotensi menyebabkan kematian.  

“Kami mencatat juga jumlah kematian mingguan menurun sebesar 16 persen dibandingkan minggu sebelumnya,” ujar Siti Nadia saat konferensi pers, Rabu (25/8).

Kemenkes juga mencatatkan angka testing rate pada minggu lalu yang sebesar 2,54 persen per 1.000 penduduk per minggu. Namun, sejumlah provinsi yang mengalami penurunan angka testing dan belum mampu mencapai target testing minimal. Yakni di Provinsi Aceh, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, NTB, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

“Kami harapkan provinsi dan kabupaten kota terus melakukan berbagai upaya inovasi dan terobosan, untuk mencapai segera lakukanlah percepatan,” ujar dia.

Baca juga : Kemenkes: Pelaksanaan Testing dan Tracing Terus Meningkat

Sementara itu, untuk angka positivity rate nasional tercatat sebesar 18,2 persen menurun dibandingkan minggu sebelumnya. Nadia mengatakan, pemerintah terus berupaya menurunkan angka positivity rate dengan mempertahankan upaya penemuan kasus melalui testing, tracing, dan treatment, serta meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan.

Kemenkes mencatat provinsi yang memiliki angka positivity rate kurang dari 10 persen yakni di Provinsi DKI Jakarta, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Pihaknya berharap, provinsi-provinsi lain dapat mengikuti jejak provinsi tersebut untuk segera menurunkan positivity rate-nya merata di seluruh kabupaten kota di masing-masing provinsi dengan tetap mempertahankan testing rate sesuai dengan standar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement