Rabu 25 Aug 2021 17:06 WIB

Soal PTM Sekolah, Anies: Keselamatan Harus Nomor Satu

Di DKI Sekolah yang akan mengikuti PTM Terbatas pada pekan depan sebanyak 610 sekolah

Rep: Flori Sidebang/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah murid mengerjakan soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) saat menjalani uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021). Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggelar uji coba pembelajaran tatap muka tahap 2 yang diikuti 226 sekolah.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Sejumlah murid mengerjakan soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) saat menjalani uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021). Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggelar uji coba pembelajaran tatap muka tahap 2 yang diikuti 226 sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, hingga kini Dinas Pendidikan DKI sedang dalam proses menyelesaikan rincian aturan rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Anies menyebut, pihaknya memiliki prinsip bahwa keselamatan guru dan murid adalah poin yang paling utama. 

"Walaupun kita sudah mendengar bahwa di dalam status (PPKM) level 3 sekolah bisa mulai berkegiatan, tapi tetap keselamatan nomor satu. Jadi nanti ada soal vaksinai, soal prokes, itu semua nanti ada ketentuannya," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (25/8).

Kemudian, sambung dia, progres vaksinasi Covid-19 bagi para guru dan pelajar pun berjalan dengan baik. Bahkan, ia mengungkapkan, semua guru telah divaksinasi. 

Meski demikian, Anies tidak menjelaskan secara rinci mengenai jumlah guru maupun murid yang telah divaksinasi. "Kalau murid (tingkat) SMA dan Madrasah Aliyah angkanya cukup tinggi kemarin," ujarnya. 

Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah mengatakan, pihaknya berencana menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah secara terbatas. Menurut dia, pelaksanaan PTM itu akan dilakukan pekan depan.

“Mudah-mudahan minggu depan, Insya Allah ya kalau rencananya itu akan dilaksanakan, istilahnya PTM terbatas,” kata Taga saat dihubungi Republika, Selasa (24/8).

Taga menjelaskan, teknis pelaksananaan PTM Terbatas ini tidak berbeda jauh dengan pelaksanaan uji coba PTM yang sudah dilakukan sebelumnya pada bulan April dan Juni 2021. Ia menyebut, perbedaannya hanya terletak pada penyempurnaan instrumen asesmen, yakni kriteria vaksinasi Covid-19 bagi para siswa sebagai salah satu persyaratan menggelar PTM Terbatas.

“Kita fokus kepada pola seperti yang sudah pernah dilaksanakan. Nah, itu diteruskan, sambil secara simultan kita siapkan instrumen asesmen buat semua sekolah-sekolah agar mengisi asesmen tersebut,” ujarnya.

Taga mengungkapkan, jumlah sekolah yang akan mengikuti PTM Terbatas pada pekan depan sebanyak 610 sekolah yang tersebar di DKI Jakarta. Dia menyampaikan, mayoritas sekolah yang terlibat dalam pelaksanaan kali ini, sebelumnya sudah mengikuti uji coba PTM beberapa bulan yang lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement