Rabu 25 Aug 2021 08:46 WIB

Moeldoko: Pemerintah Berkomitmen Kembangkan Mobil Listrik

KSP mengakui, perubahan radikal dari mobil konvensional ke listrik memang tak mudah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan, pemerintah tetap berkomitmen untuk mengembangkan industri mobil listrik, termasuk berbagai infrastrukturnya. Meskipun, dia mengakui, tantangan yang dihadapi tidak akan mudah.

"Perubahan yang cukup radikal ini memang tidak mudah. Namun yang paling penting, kita melihat sudah ada komitmen dari pemerintah terhadap mobil listrik," kata Moeldoko dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (25/8).

Moeldoko menyatakan hal tersebut saat mengunjungi Pabrik Wuling Motors di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (24/8). Menurut Moeldoko, Indonesia semakin dekat dengan pengembangan industri mobil listrik.

Saat ini, sambung dia, infrastruktur untuk kegiatan produksi mobil listrik dalam negeri terus dikembangkan. Selain itu, kata Moeldoko, sejumlah industri otomotif dunia dari Jepang dan China juga telah menunjukkan keseriusan untuk berinvestasi industri mobil listrik di Indonesia.

Hanya saja, menurut dia, tantangan yang dihadapi industri mobil listrik di Indonesia tidak mudah. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), realisasi total penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang semester pertama 2021 mencapai 1.900 unit.

Angka tersebut tidak berbeda jauh dibandingkan penjualan pada periode yang sama di 2020 yang sebesar 1.234 unit. Padahal pasar mobil konvensional Indonesia cukup besar. Menurut survei Solidiance, kata Moeldoko, pada 2018 ada tiga faktor penyebab rendahnya minat masyarakat Indonesia terhadap mobil listrik.

Faktor itu adalah daya jelajah kendaraan listrik yang terbatas, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang masih minim, dan harga mobil listrik yang cenderung lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Pemerintah, kata Moeldoko, tidak tinggal diam menanggapi masalah itu.

Moeldoko menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement