Ahad 22 Aug 2021 12:42 WIB

Belitung Hentikan PTM Akibat Covid-19 Varian Delta

Varian delta disebut lebih ganas dan rentan terhadap anak-anak.

Sejumlah pelajar mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD N Denasri Wetan 2, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (16/8/2021). (Ilustrasi)
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Sejumlah pelajar mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD N Denasri Wetan 2, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (16/8/2021). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG--Pemerintah Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penghentian ini guna mencegah penularan Covid-19 varian Delta kepada peserta didik di daerah itu.

"Karena Covid-19 varian Delta ini lebih banyak menyerang anak-anak maka sekarang ini kegiatan sekolah dihentikan sementara," kata Bupati Belitung, Sahani Saleh di Tanjung Pandan, Ahad (22/8).

Menurut dia, dengan berat hati keputusan ini harus diambil oleh pemerintah daerah mengingat telah ditemukannya penularan Covid-19 varian Delta di daerah itu beberapa waktu lalu. Ia mengatakan keputusan ini dipastikan akan menimbulkan kekecewaan bagi para orang tua dan anak-anak yang selama ini memang telah merindukan untuk belajar di sekolah.

"Namun mau tidak mau kegiatan belajar kembali harus dilakukan secara daring," ujarnya. Dia menambahkan, saat ini pemerintah daerah terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerah itu.

"Kami juga terus mengirimkan sampel-sampel karena varian Delta ini tidak bisa dideteksi hanya melalui swab antigen dan PCR sehingga sampelnya harus melalui pemeriksaan laboratorium," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Belitung, Junaidi di Tanjung Pandan, Jumat (20/8) mengatakan keputusan pemberhentian sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dengan mempertimbangkan ditemukannya kasus Covid-19 varian Delta di daerah itu. Ia menyebutkan penyebaran varian delta diketahui lebih ganas dan rentan terhadap anak-anak terutama di lingkungan sekolah.

"Sehingga kami berharap kondisi ini kembali stabil karena kerinduan orang tua dan anak agar bisa kembali belajar di sekolah cukup tinggi namun mau tidak mau keputusan ini harus diambil sesuai penjelasan Bupati tadi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement