REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali menerapkan kegiatan pembelajaran secara daring (online). Langkah ini dilakukan lantaran kasus positif Covid-19 di Kota Malang meningkat tajam selama beberapa waktu terakhir.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, rencana pembelajaran daring akan dilaksanakan mulai 14 Februari mendatang. "Saya belum telepon ke Kemenag (Kementerian Agama) karena saya mohon untuk tsanawiyah (Mts) juga begitu (pembelajaran secara daring)," ujar pria berkacamata ini di Kota Malang, Kamis (10/2/2022).
Menurut Sutiaji, pelaksanaan pembelajaran secara daring akan diterapkan di seluruh tingkatan sekolah yang berada di bawah naungan Pemkot Malang. Dengan kata lain, diberlakukan di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sutiaji berharap kebijakan ini bisa memutus penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. "Kita cooling down dulu," kata Sutiaji yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Malang ini.
Berdasarkan informasi yang diterima dari epidemiolog, puncak penyebaran Covid-19 diperkirakan terjadi pada Februari 2022. Sebab itu, pihaknya tidak ingin mengambil risiko sehingga memutuskan untuk menerapkan pembelajaran secara daring. Dia berharap Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa dilaksanakan kembali pada Maret mendatang.
Di sisi lain, Sutiaji mengaku belum memutuskan durasi pelaksanaan pembelajaran secara daring di satuan pendidikan tersebut. Pasalnya, penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang masih fluktuatif. Contohnya, Kota Malang sempat terjadi penambahan kasus hingga 400 orang pada Rabu (9/2/2022).
Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 17.848 orang. Dari jumlah tersebut, 15.385 orang sembuh dan 1.135 orang meninggal dunia. Kemudian 1.328 orang lainnya tercatat sebagai kasus aktif hingga 9 Februari 2022.