Sabtu 21 Aug 2021 07:21 WIB

Akibat Pandemi, Milenial Mulai Melek Ekowisata

Kepedulian wisata seperti ekowisata dinilai menjadi tren.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Indira Rezkisari
Pengunjung menikmati wisata di Air Terjun Kedung Pedut, Kulonprogo, Yogyakarta, Senin (17/5). Air Terjun Kedung Pedut menjadi salah satu destinasi wisata favorit di perbukitan Menoreh, Kulonprogo. Konsep Ekowisata menjadi daya tarik di sini. Dengan tarif masuk Rp 11 ribu pengunjung bisa menikmati air Terjun dan bisa bermain air dengan tingkat kedalaman.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung menikmati wisata di Air Terjun Kedung Pedut, Kulonprogo, Yogyakarta, Senin (17/5). Air Terjun Kedung Pedut menjadi salah satu destinasi wisata favorit di perbukitan Menoreh, Kulonprogo. Konsep Ekowisata menjadi daya tarik di sini. Dengan tarif masuk Rp 11 ribu pengunjung bisa menikmati air Terjun dan bisa bermain air dengan tingkat kedalaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepedulian masyarakat, khususnya generasi muda yang gemar berwisata mulai mengarah pada tren ekowisata yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan. Hal itu merupakan salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang memberi kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaran Kegiatan, Rizky Handayani, menuturkan, melihat tren kepedulian wisatan pada lingkungan saat ini, pemerintah menilai perlu berkolaborasi dengan pihak swasta dalam mencari bentuk baru bagi pengembangan produk ekowisata.

Baca Juga

"Pengembangan ekowisata ke depan nyatanya berorientasi pada nilai-nilai pelestarian lingkungan dan budaya, pemberdayaan masyarakat lokal, serta memberikan nilai keuntungan atau berorientasi jangka panjang," kata Rizky dalam konferensi pers, Jumat (21/8).

Ia mengatakan, pemerintah dan swasta perlu terus bekerja sama dalam mengembangkan produk ekowisata yang berkualitas dengan memperhatikan empat dimensi utama. Di antaranya yakni basis alam, dukungan konservasi, keberlanjutan, dan pendidikan lingkungan.

"Ekowisata membutuhkan kerja sama pemeirintah dan swasta untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan sebelum terlambat," ujar dia.

Rizky pun menegaskan, pembangunan pariwisata yang tidak memperhatikan lingkungan akan menjadi bumerang bagi industri perjalanan wisata saat ini dan di masa yang akan datang.

Lebih lanjut, ia menuturkan, salah satu langkah Kemenparekraf dalam mendukung tren ekowisata lewat program Bersama Generasi Kini (Berani) yang bekerja sama dengan Plataran Indonesia. Kerja sama itu, salah satunya ditujukan untuk melahirkan konten-konten positif bagi generasi muda yang inspiratif di bidangnya.

"Tujuang program berani salah satu menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia adalah generasi yang hebat dan progresif dan membuktikan bahwa generasi muda sudah aktif berkolaborasi dalam berkarya di bidangnya," ujar dia.

Selain itu, diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya berkontribusi terhadap komunitas serta membuktikan sektor ekonomi kreatif dan start up di Indonesia memiliki masa depan yang cerah dan menjanjikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement