Kamis 19 Aug 2021 19:52 WIB

190 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia

Kemenkes catat sudah 84,5 juta dosis vaksin disuntikkan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Petugas cargo menurunkan envirotainer berisi vaksin COVID-19 Pfizer dari pesawat setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (19/8/2021). Sebanyak 1,5 juta vaksin COVID-19 Pfizer tiba perdana di Indonesia yang bakal dialokasikan untuk program vaksinasi nasional.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas cargo menurunkan envirotainer berisi vaksin COVID-19 Pfizer dari pesawat setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (19/8/2021). Sebanyak 1,5 juta vaksin COVID-19 Pfizer tiba perdana di Indonesia yang bakal dialokasikan untuk program vaksinasi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mencatat sebanyak 190 juta dosis vaksin Covid-19 telah tiba di Indonesia. Sebanyak 2,5 juta dosis vaksin Covid-19 dijadwalkan tiba hari ini, Kamis (19/8).

"Vaksin yang datang ke Indonesia mencapai 190 juta dosis, baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun dalam bentuk jadi. Indonesia kembali akan kedatangan vaksin Covid-19 hari ini sebanyak 2,5 juta dosis yang akan tiba di Tanah Air," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi saat konferensi virtual Kemenkes, Kamis.

Baca Juga

Kemenkes mencatat jumlah vaksin yang disuntikkan adalah sebanyak 84,5 juta dosis vaksin. Rinciannya 54,9 juta dosis vaksin dosis pertama, dan 29,5 juta dosis suntikan dosis kedua.

Sementara itu, Kemenkes mencatat sebanyak 320 ribu dosis vaksin di antaranya sudah disuntikkan pada tenaga kesehatan. Nadia menjelaskan, alur vaksinasi yaitu Kemenkes melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Bio Farma mendistribusikan vaksin, peralatan pendukung, dan logistik di dinas kesehatan provinsi.

"Pendistribusian vaksin, peralatan pendukung, serta logistik yang harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk menjamin kualitas yang baik," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Setiaji, mengakui, bertambahnya target sasaran vaksinasi 208 juta jiwa termasuk para ibu hamil dan anak-anak artinya menambah kabutuhan vaksin. Kendati demikian, pihaknya memastikan sasaran tersebut bisa tercapai dengan menyediakan vaksin dari berbagai sumber.

"Kami berharap vaksinasi yang terus berjalan bisa mewujudkan target kekebalan komunitas (heed immunity) bisa diharapkan terjadi pada akhir 2021 mendatang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement