Kamis 19 Aug 2021 18:05 WIB

IDI Bandar Lampung Minta Jangan Persulit Warga Vaksinasi

Vaksin yang ada harus segera disuntikan kepada masyarakat umum, jangan eksklusif.

IDI Bandar Lampung meminta penyelenggaraan vaksinasi jangan mempersulit (ilustrasi).
Foto: Antara/Ardiansyah
IDI Bandar Lampung meminta penyelenggaraan vaksinasi jangan mempersulit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung mengatakan masyarakat saat ini sedang antusias untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 guna menjaga kesehatannya. Untuk itu, IDI Bandar Lampung meminta penyelenggaraan vaksinasi jangan mempersulit.

"Vaksin yang ada harus segera disuntikan kepada masyarakat umum, jangan eksklusif, buka semua akses tapi juga harus sesuai standar protokol kesehatan karena vaksin itu untuk mempermudah bukan mempersulit," kata Ketua IDI Cabang Bandar Lampung, dr Aditya M Biomed, di Bandar Lampung, Kamis (19/8).

Menurut dia, pemerintah harusnya berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang mau datang dengan sendirinya ke sentra-sentra vaksinasi yang tersedia, sebab di banyak negara jarang sekali orang mau datang dengan sendirinya untuk disuntikkan vaksin. "Kita harusnya berterima kasih kepada masyarakat karena antusias dapatkan vaksin. Jangan sampai hal-hal yang sifatnya hanya eksklusif atau hanya seromoni jadi kendala mereka mendapatkan vaksinasi," kata dia.

Aditya menekankan kepada pemerintah atau pihak yang menyelenggarakan vaksinasi agar semuanya dipersiapkan dengan matang sehingga dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan kerumunan. Pendaftaran bisa dilakukan secara daring. "Masyarakat juga kalau ditawarkan dengan Google form pasti mengisi sehingga mereka yang belum dapat nomor antrian insya Allah tidak datang ke lokasi vaksinasi sehingga meminimalkan kerumunan orang yang mengantri," kata dia.

Menurut Aditya, vaksin merupakan peluang emas dan salah satu cara agar keluar dari pandemi dengan membentuk kekebalan komunal. Untuk itu, jangan sampai dinodai dengan hal-hal yang tidak dinginkan dalam pelaksanaannya seperti menimbulkan kerumunan. 

Salah seorang warga Bandar Lampung, Hartati, mengungkapkan bahwa dirinya hingga kini belum mendapatkan vaksin dosis pertama. "Sudah pernah ke puskesmas tapi habis terus dan juga yang tersedia saat ini untuk vaksinasi dosis ke dua, pernah juga datang ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) untuk dapatkan vaksinasi tapi sampai sana ramai banget yang antre sehingga saya pun pulang mengurungkan niat," kata dia.

Hartati menyebut, sekarang dirinya sudah didata oleh RT untuk mendapatkan vaksinasi dari puskesmas setempat, namun kapan waktunya masih belum tahu. "Vaksinasinya menunggu telepon dari puskesmas atau pihak kelurahan, katanya agar tidak timbulkan kerumunan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement