REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, realisasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan sejak Januari hingga 16 Agustus sudah 83 juta dosis. Hingga 7 minggu ke depan, Budi menargetkan penambahan dosis vaksin mencapai 50 juta suntikan lagi.
"Kami berusaha agar paling tidak hingga akhir bulan nanti sudah ada 100 juta dosis yang disuntikkan ke masyarakat," ujar Budi dalam konferensi pers, Senin (16/8).
Dengan realisasi vaksinasi tersebut, kata Budi, saat ini Indonesia menduduki posisi kedelapan dari seluruh dunia soal kecepatan vaksinasi. Menurut Budi, dengan target dosis vaksinasi yang ditetapkan Presiden maka Indonesia bisa lebih tinggi lagi peringkatnya.
"Ini untuk menjawab kerugian dengan laju vaksin tinggi, maka Indonesia bisa selesai 10 tahun. Kita enggak akan selama itu kok. Kita bisa selesaikan itu lebih cepat," ujar Budi.
Budi mengaku ini bukan hal yang mudah, namun ia bersama seluruh tenaga kesehatan dan stakeholder di Kementerian Kesehatan berupaya untuk mengejar target dosis vaksin. Per hari ini, telah Indonesia mampu mensuntikan 1,6 juta dosis vaksin dosis lengkap.
Apalagi, kata Budi, sejak Januari sampai Juli saja jumlah vaksin yang datang ke Indonesia ada 90 juta dosis. Untuk Agustus ini saja, akan ada 70 juta dosis yang datang. Jika semula selama tujuh bulan negara mensuntikan 90 juta dosis, target yang dipasang presiden 70 juta dosis harus selesai dalam satu bulan.
"Kita mesti nyuntik yang tadinya tujuh bulan, sekarang sebulan. Ya bangsa kita ini paling maju loh vaksinasi," ujar Budi.